Rabu 03 Feb 2016 18:28 WIB

Program Kader Dakwah Akan Lahirkan Penerus Ibnu Sina

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Santri PKD Unida Bogor
Foto: ROL/Agung Sasongko
Santri PKD Unida Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa kejayaan,  lahir cendikiawan sekelas Ibnu Sina. Sekarang, ke manakah cendekiawan-cendekiawan Muslim?

Menjawab kebutuhan umat atas pendakwah dan cendekiawan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah menyiapkan kaderisasi ulama-ulama bagi masyarakat. Kaderisasi ulama dan pendakwah yang dipelopori oleh MUI diarahkan menuju kelahiran kembali cendekiawan-cendekiawan Muslim, berkaca pada kesuksesan cendekiawan Muslim masa lalu.

 “Kita harapannya memang cendekiawan ulama, ulama yang jadi cendekiawan,” tutur Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis pada Republika.co.id saat ditemui di Gedung MUI Jakarta Pusat, Rabu (3/2). (Baca: MUI Dukung Program Kader Dakwah)

Saat ini MUI tengah menyiapkan pendidikan ulama bertajuk Pendidikan Dasar Ulama (PDU) dan Pendidikan Kader Ulama (PKU). Melalui pendidikan tersebut, Cholil menjelaskan MUI berusaha menghapuskan krisis ulama yang tengah dialami Indonesia saat ini. Selain itu, pendidikan ulama tersebut diarahkan pula agar mampu melahirkan ulama-ulama cendekiawan seperti ilmuwan-ilmuwan Muslim yang telah lampau.

Melalui PDU dan PKU—terutama PKU—MUI hendak menjembatani ilmuwan-ilmuwan Muslim yang belum mampu mengekspresikan diri dan mengaktualisasi diri mereka di konteks kemasyarakatan dan kebangsaan. Atau sebaliknya, orang-orang yang memiliki wawasan ulama tetapi belum mampu mengaktualisasi diri ke masyarakat.

Selain itu, dengan pendidikan ulama ini, Cholil berharap dapat menghapuskan dikotomi antara riset keilmuan dan keulamaan,

“Di dalam Islam dulu kan tidak dibedakan keilmuan dan keulamaan. Kita mencoba ini mencreate kembali kebiasaan ulama masa lalu,” tandas Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement