Ahad 31 Jan 2016 14:57 WIB

Astaghfirullah, Soe Tjen Marching Sebut Alquran Bisa Salah dan Direvisi

Aktivis Soe Tjen Marching.
Foto:

Pun dengan akun bernama Eko Rudi ikut menulis tanggapan. "Duh, Tante Soe Tjen Marching, sepertinya panjenengan nggak pantes deh bikin posting-an kayak gini. Yang direvisi kan bukan Alquran, tapi terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Tentunya Tante tahu bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis, mudah menyerap istilah asing dan keragaman lokal. Coba deh dibaca ulang beritanya! Ini saya kutipkan beberapa hal penting: 'terjemahan Alquran untuk disesuaikan dengan perkembangan bahasa dan dinamika masyarakat.... Bahasa kan berkembang dan dinamika masyarakat juga selalu ada.' Bukankah Tante adalah orang terpelajar. Harusnya tidak melakukan hal seperti ini. Saya jadi ingat apa yang ditulis Pramoedya dalam novel Bumi Manusia: seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan."

Status Eko Rudi ternyata menarik Soe Tjen Marching untuk menanggapinya. "Justru saya berbuat adil sejak dalam pikiran karena itu saya berani menuis seperti ini Eko Rudi. Coba bandingkan kitab suci yg satu dengan lainnya-betapa berbedanya mereka dan aturan-aturannya. Mengapa? Apakah karena Tuhannya beda? Bahkan Tuhan yang disembah pun bisa berbeda dari agama satu dan yang lain. Di agama Hindu, mengenal Tuhan yang berbentuk anjing, tapi di agama Islam anjing dianggap haram. Jadi, Tuhan agama satu diharamkan oleh agama yang lain. Saya sarankan supaya Anda lebih adil dalam pikiran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement