Senin 25 Jan 2016 11:21 WIB

Temukan Satu Truk Panci Berlafaz Allah, FPI Konsolidasi dengan Ormas

Rep: Lintar Satria/ Red: Achmad Syalaby
FPI
FPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur masih melakukan pertemuan dengan organisasi masyarakat (ormas) lain di Pasuruan terkait dengan penistaan terhadap lafaz Allah di perabotan rumah tangga.

Pertemuan tersebut membahas apakah perlu rekomendasi Kementerian Agama untuk melaporkan perusahaan perabotan rumah tangga yang memproduksi panci tersebut, PT Paramount, di Pasuruan, ke polisi. 

(Baca: Astaghfirullah, Lafaz Allah Ditemukan di Panci).

“Kalau rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) saja sudah cukup, maka ya sudah, tidak perlu merepotkan banyak dapartemen,” kata Ketua Bidang Organisasi Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Jawa Timur, Ali Fahmi, Senin (25/1). 

Ali mengatakan, saat ini cabang FPI di berbagai kota dan kabupaten juga sudah diminta untuk melakukan investigasi untuk mencari perabotan rumah tangga lain yang bertuliskan lafaz Allah. Jika ada, barang-barang tersebut dapat menjadi alat bukti tambahan.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari FPI Kota Pasuruan, seorang warga mengaku mendapat hadiah panci usai mengikuti pengajian. Setelah mencermati tiap sisi panci, ditemukan ada bagian yang dipasangi stiker bertulis lafaz Allah. FPI Jatim menduga panci tersebut telah diproduksi massal dan disebarkan ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk itu, FPI Jatim pun telah melaporkan hal tersebut ke Polres Pasuruan. 

“Kemarin kami temukan ada satu truk, semuanya ada stikernya,” kata Ali.

Sebelumnya, ditemukan pada panci aluminium merek Paramount terdapat tempelan stiker lafal tulisan Arab "Alhamdu Allah" di bagian atas logo panci tersebut. Tempelan stiker ini merupakan produksi baru yang disinyalir sengaja ditambahkan. Karena pada produksi lama, masih ditemukan stiker tanpa lafaz "Alhamdu Allah". 

Stiker logo lafal Allah tersebut dianggap sebagai bentuk penistaan agama. Karena, tulisan lafal Allah ditaruh di merek panci yang digunakan masyarakat untuk alat masak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement