Kamis 21 Jan 2016 21:15 WIB

Orang Tua Diminta Awasi Buku Bacaan Anak

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Buku bacaan
Foto: Antara/Tri SP
Buku bacaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Pemerhati pendidikan, Doni Koesoema, menilai penemuan buku untuk Taman Kanak-kanak yang menjurus ke radikalisme menunjukkan bahwa kelompok radikal mulai memasukkan paham-pahamnya sejak usia dini.

Menurutnya, penemuan ini harus segera ditindaklanjuti karena dapat meracuni pemikiran anak-anak. “Apabila istilah-istilah tentang terorisme sudah dikenalkan sejak dini, akan membawa anak-anak kepada kekerasan,” ujar Doni saat dihubungi Republika, Kamis (21/1).

Doni menegaskan upaya penyusupan paham-paham radikalisme seperti harus segera diputuskan mata rantainya. Sebelmumnya, ia memaparkan, penyusupan paham terorisme dan radikal sudah pernah menyusup ke siswa SMK. Sebanyak enam anak di Klaten teridentifikasi melakukan kegiatan terorisme.

Melihat pola penyusupannya, Doni melihat ada gerakan sistematis untuk mengajarkan paham radikal sejak dini. Menurut Doni masyarakat khusunya para orangtua harus lebih kritis dalam menghadapi hal ini. orangtua harus memaksimalkan perannya dalam mengawal pendidikan anak.

 

Orangtua harus sangat paham buku-buku apa saja yang menjadi bahan bacaan anak. Apabila orangtua menemukan hal-hal yang mencurigai mereka harus segera melaporkan hasil temuannya ke lembaga pendidikan maupun pemerintah daerah setempat. “Jangan sampai ide-ide radikal memengaruhi anak,” kata Doni mengingatkan.

Selain itu, pemerintah juga harus segera melakukan penelitian terhadap sumber-sumber bacaan anak untuk memastikan ada atau tidaknya muatan pemikiran terorisme dan radikalisme.

Lembaga-lembaga keagamaan seperti Nadlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diharapkan bisa memberikan arahan kepada masayarakat untuk lebih waspada lagi terhadap gerakan-gerakan terorisme dan radikalisme. Doni menilai organisasi keagamaan memiliki kekuatan pengikut yang cukup banyak.

Selain pemerintah dan organisasi keagamaan, guru agama memiliki peranan yang cukup penting untuk menyeleksi buku pelajaran yang diberikan kepada siswa. Guru agama diminta berhati-hati jangan sampai menggunakan buku yang di dalamnya mengajarkan nilai-nilai kebencian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement