Selasa 22 Dec 2015 12:03 WIB

Menteri Timor Leste Jajaki Kerja Sama dengan Pesantren di Malang

 Menteri Koordinator Bidang Administrasi Negara Timor Leste Dionisio Soares Babo saat berkunjung kePesantren al-Huda, Wajak, Malang, Selasa (22/12).
Foto: ist
Menteri Koordinator Bidang Administrasi Negara Timor Leste Dionisio Soares Babo saat berkunjung kePesantren al-Huda, Wajak, Malang, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Timor Leste berkunjung ke Malang, Jawa Timur untuk menjajaki kerjasama di bidang ekonomi dan pendidikan.

Selain mengunjungi Pemkab Malang dan Universitas Brawijaya, Kementerian Koordinator Bidang Administrasi Negara Timor Leste mendatangi Pesantren al-Huda, Wajak, Malang, Selasa (22/12). 

“Timor Leste memandang bahwa sudah saatnya membangun kerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia. Kami juga ingin belajar dari sistem pendidikan pesantren, sebagai model pendidikan anak bangsa,” ungkap  Menteri Koordinator Bidang Administrasi Negara Timor Leste Dionisio Soares Babo.

Rombongan dari Timor Leste berdialog dengan Bupati Malang Rendra Kresna. Soares Babo juga diterima oleh pengasuh pesantren dan SMK al-Huda, KH Mustafid Rahman dan KH Tajoel Arifin (Gus Tajoel).

“Mereka kami anggap saudara. Kami ingin agar pesantren menjadi percontohan dalam pendidikan dan moral. Sistem pesantren terbukti menarik minat pemerintah negara lain untuk menirunya. Ini sumbangsih penting,” ungkap Gus Tajoel.

Pesantren Al Huda merupakan salah satu pesantren di Malang yang mengajarkan etika, moral dan tradisi kitab klasik, serta kemampuan teknis, yang ditunjang oleh sistem SMK.

Pesantren ini juga mengajarkan keterampilan dalam pengembangan potensi santri, seperti agrobisnis, teknologi, dan mesin.

Soares Babo pun membuka luas investasi di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pertanian. Menurutnya, masih banyak lahan di Timor Leste yang bisa dijadikan pertanian produktif dan industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement