Selasa 01 Dec 2015 21:41 WIB

Profesor Jepang: Muslim yang Baik Bisa Mengamalkan Nilai-Nilai Islam

Rep: c35/ Red: Muhammad Subarkah
Peneliti Islam asal Jepang, Prof Hisanori Kato.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti Islam asal Jepang, Prof Hisanori Kato.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Profesor Hisanori Kato meyakini agama sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat global. Dan Muslim yang baik adalah yang bisa mengamalkan nilai-nilai Islam demi menciptakan perdamaian dunia.

Dia mengawalinya dengan contoh yang terjadi di Jepang ketika terjadi restorasi Meiji. Sebelum terjadinya restorasi Meiji, agama Shinto dan agama Budha hidup damai berdampingan di Jepang. Bahkan pusat peribadahan mereka bisa terdapat unsur agama lain yang sengaja dipasang sebagai simbol kerukunan beragama.

Namun, setelah terjadinya restorasi Meiji,  Kato menceritakan, tidak hanya gaya hidup yang berubah namun juga kerukunan beragama tersebut rusak. Kaisar Meiji mengkultuskan diri sebagai dewa (arahitogami: dewa yang hidup). Dan pada saat itu pula Kaisar Meiji menjadikan agama Shinto sebagai agama resmi di Jepang. Tentu hal ini menimbulkan permusuhan dengan agama lain, yaitu Budha.

"Itulah yang saya maksudkan, bahwa peran agama sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Baik berperan positif maupun negatif," katanya saat berbicara di International Public Lecture di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, (Selasa (1/12).

Atas dalih agama pula, imperialisme Jepang terhadap Indonesia dianggap sebagai perbuatan suci. Hal itu menurut Kato karena utusan langsung dari kaisar yang dianggap dewa tersebut.

Profesor Chu University, Jepang itu melanjutkan, peran agama juga terdapat dalam peristiwa penolakan Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) di Indonesia. Pada saat itu para anti SDSB menurut Kato memiliki alasan kuat. Bahwa secara teologi agama Islam melarang berjudi, sementara secara sosial, program ini bisa membuat rakyat malas.

Oleh karena itu dia menegaskan bahwa Islam yang memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan harus benar-benar diamalkan. Agar dapat berpengaruh dalam menciptakan perdamaian dunia. Terlebih Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim, namun dengan beragam etnis harus bisa memberi teladan yang baik bagi masyarakat global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement