REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal menyatakan adanya tren berhijab di kota ini perlu disambut positif dan menyebutnya sebagai identitas wanita Muslim terkini.
"Ini sangat bagus dan positif. Berhijab juga sudah menjadi tren karena banyak model hijab terbarukan menjadi daya tarik para wanita Muslim di Makassar," ujar Syamsu Rizal di Makassar, Ahad (29/11).
Dia mengatakan, berhijab merupakan identitas wanita Muslim yang kini telah menjadi tren positif di Kota Makassar dan jumlah wanita berhijab semakin banyak dari beberapa tahun lalu. "Dulu masih sedikit yang berhijab, tapi sekarang sudah menjadi identitas wanita muslim yang telah menjadi tren membanggakan di Kota Makassar," katanya.
Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal dalam sambutannya saat acara deklarasi 'Makassar Berhijab' mengatakan, berhijab merupakan kewajiban setiap wanita Muslim. Selain berfungsi menutup aurat, berhijab memberikan identitas bahwa wanita tersebut serius dalam menjalankan kewajibannya sebagai wanita yang saleha.
"Kami mengapresiasi upaya DX Company yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, terutama menggerakkan program Makassar Berhijab," kata Deng Ical.
Deklarasi Makassar berhijab merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar ke 407 tahun. Pada kesempatan tersebut, Deng Ical juga menyampaikan sejarah jatuhnya peringatan HUT Kota Makassar pada tanggal 9 November setiap tahunnya.
Hari tersebut bertepatan pada hari Jumat, terjadi peristiwa bersejarah yakni Shalat Jumat pertama di Masjid Tallo. Kemudian seluruh rakyat Kerajaan Gowa Tallo memeluk Islam.
Direktur DX, Dicki Surya Darma mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk memberikan stimulan kepada masyarakat Kota Makassar untuk berhijab. "Ini sebenarnya bukan memaksa untuk berhijab tetapi setidaknya memberikan dorong dan motivasi kepada para wanita yang sudah berniat berhijab," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
