Ahad 29 Nov 2015 18:45 WIB

Deklarasi Senayan 2015 Kutuk Yahudisasi Kota Al Quds

Rep: Amri Amrullah/ Red: Erik Purnama Putra
Anak-anak Palestina hidup dalam ancaman militer Israel (ilustrasi).
Foto: @RosmeWarda
Anak-anak Palestina hidup dalam ancaman militer Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh, artis dan musisi tanah air ikut memeriahkan aksi Deklarasi Senayan 2015 dalam pagelaran Palestine Solidarity Day (PSD) 2015 di Istora Senayan, Jakarta pada Ahad (29/11).

Beberapa tokoh, artis dan musisi Tanah Air yang ikut menyemarakkan kegiatan ini diantaranya Ketua MUI Pusat KH. Shodiqun, Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir, Melly Goeslaw, Zaskia Sungkar, Irwansyah, dan Penulis Habiburrahman El Shirazy.

Ketua Asia Pasific Community for Palestine (Aspac for Palestine), Saiful Bahri menyatakan, Aspac for Palestine selaku penyelenggara adalah NGO yang bergerak dalam pembebasan Palestina. Dipilihnya hari ini sebagai kegiatan Palestine Solidarity Day bertepatan dengan resolusi PBB yg membagi Palestina pada 29 November 1947.

"Karena hari ini adalah solidaritas internasional. Kita berjuang dan tidak akan berhenti. Dan kita mengajak pemerintah Indonesia untuk ikut berpartisipasi," kata Saiful Bahri.

 

Dalam kegiatan solidaritas Palestina tersebut kumandangkan 'Deklarasi Senayan 2015'. Berikut adalah isi dari Deklarasi Senayan yang dikumandangkan di acara PSD 2015.

 

1. Mengecam dan mengutuk keras upaya Yahudisasi Kota Al Quds dan penistaan yang dilakukan tentara Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.

 

2. Menolak segala bentuk campur tangan Israel dalam pengelolaan Masjid Al Aqsa termasuk di dalamnya pembagian waktu dan tempat khusus Yahudhi Israel.

 

3. Menyeru kepada dunia Internasional untuk mengakhiri blokade terhadap Gaza demi memudahkan bantuan kemanusiaan dan pemulihan sarana fisik paska agresi Israel 2014.

 

4. Mendukung langkah rekonsiliasi dan persatuan semua faksi di Palestina sebagai upaya merealisasikan kemerdekaan Negara Palestina yang berdaulat.

 

5. Menyeru kepada pemerintah Imdonesia dan negara-negara kawasan serta dunia Internasional untuk mendukung kemerdekaan palestina serta melindungi situs-situs bersejarah dari perusakan dan penistaan yang bisa berakibat mengganggu keharmonisan antar ummat beragama.

 

6. Menyeru dunia Internasional agar mendesak dan memaksa Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman ilegal.

 

7. Mengajak PBB dan masyarakat internasional untuk lebih memperhatikan para pengungsi Palestina dan para korban perang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement