Kamis 26 Nov 2015 15:49 WIB

Gali Potensi Santri, Kemenag Adakan Pameran Kartun

Rep: Marniati/ Red: Andi Nur Aminah
  Tiga orang Pelajar SMP memperhatikan karya kartun, pada pameran Kartun Santri Nusantara di Galeri Nasional Jakarta, Kamis (26/11).
Foto: Republika/Darmawan
Tiga orang Pelajar SMP memperhatikan karya kartun, pada pameran Kartun Santri Nusantara di Galeri Nasional Jakarta, Kamis (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan pameran kartun santri nusantara hingga akhir November mendatang di Galeri Nasional Jakarta. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan pameran ini dimaksudkan untuk menggali potensi pesantren dan santri sekaligus mendorong santri untuk lebih terampil.

"Kartun itu kan suatu media instrumen yang bisa dipakai untuk menyampaikan nilai, menyampaikan pesan secara santai dan efektif. Sehingga kami ingin memperkenalkan kartun itu kepada santri," ujar Kamaruddin Amin kepada Republika.co.id, Kamis (26/11).

(Baca Juga: Kemenag Gelar Pameran Kartun Santri Nusantara).

Ia menjelaskan, melalui pameran ini Kemenag dapat mengetahui bahwa bakat santri di bidang kartun sangat luar biasa. Cara santri menyampaikan pesan melalui kartun sangat bagus. Para santri mampu menuangkan tema Islam damai, Islam rahmatan lil alamin dan Islam yang ramah ke dalam kartun. Sehingga pesan tersampaikan dengan baik.

Menurutnya, animo santri untuk mengikuti pameran ini begitu besar. Pada saat pendaftaran terdapat 1.500 orang pendaftar. Bahkan ada pendaftar yang berasal dari Malaysia.

Para pendaftar ini kemudian diseleksi oleh tim ahli. Sehingga terdapat 100 karya terbaik yang dipamerkan di Galeri Nasional.  Karya terbaik  ini dipamerkan agar  dapat dilihat oleh publik dan mereka dapat membaca pesan-pesan yang disampaikan melalui kartun tersebut.

Ia menilai, pameran kartun lebih tepat daripada foto. Ini dikarenakan kartun merupakan media yang santai, rileks dan lucu sehingga orang tertarik untuk melihat dan menangkap pesan-pesan yang ada. Sedangkan foto terkesan biasa saja. "Nilainya serius tapi mediumnya santai. Kira-kira seperti itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement