Rabu 25 Nov 2015 13:16 WIB

JK Miris Negara Islam Hancur dan Dihancurkan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku merasa miris melihat fenomena gelombang pengungsi di berbagai belahan dunia. Menurutnya, negara-negara pengungsi seperti Suriah, Libya, hingga Irak dan Afganistan sebenarnya negara yang indah tetapi sekarang porak poranda.

Jika diteliti, lanjut JK, ada banyak penyebab hal tersebut bisa terjadi. Salah satunya, kepemimpinan di negara Islam justru tidak memperlakukan masyarakatnya secara adil bahkan cenderung otoriter.

"Perilaku ini yang menyebabkan kehancuran negara itu sendiri," katanya saat menutup Konferensi Cendikiawan Muslim, Ulama, dan Sudi se-Dunia IV yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri dan International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Malang, Jawa Timur pada Rabu (25/11).

Celakanya, konflik internal dalam negeri itu diperparah dengan penyerangan dari negara-negara luar. Ia mencontohkan Afganistan, Irak, dan Libya. "Mereka hancur dari dalam  dan dihancurkan dari luar," katanya.  

 

Itu pula yang menurut JK asal mula munculnya generasi radikal. Mereka, lanjutnya, merasa marah karena kehilangan kesempatan membangun di negerinya sendiri.

Maka, hal yang harus dilakukan tak lain memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang menjadi rahmat bagi alam semesta.

"Islam rahmatan lil alamin ini akan menjadi kunci pembuka bagi perdamaian dunia di masa mendatang. Karena itu saya berharap ajaran Islam yang rahmatan lil alamin ini benar-benar diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement