REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Masjid di seluruh Australia sedang membuka pintunya lebar-lebar pada Sabtu ini. Hal itu sebagai upaya untuk memelihara kesatuan antara Muslim dan non-Muslim Australia, serta melawan mitos tentang Islam yang eksklusif.
Juru bicara Asosiasi Muslim Lebanon di Australia, Zachary Rea mengungkapkan maksud diadakannya kegiatan tersebut agar para non-Muslim di Australia dapat memasuki masjid dan mengetahui isi di dalamnya.
"Pada dasarnya kegiatan ini adalah untuk menjelaskan masjid, dan memberi kesempatan untuk non-Muslim untuk terlibat dengan para pemimpin agama Muslim," katanya seperti dikutip Huffington Post Australia, Sabtu (31/10).
Rea yang sedang berada di masjid terbesar di Australia, di Lakemba, pinggiran barat daya Sydney itu menceritakan bahwa pengurus masjid akan mempersilakan para pengunjung untuk membuka sepatunya ketika memasuki masjid. Sementara untuk kaos kaki boleh dilepas dan boleh juga tidak. Hal itu dimaksudkan untuk memperkenalkan adab Muslim ketika memasuki masjid.
Kegiatan tersebut, menurut Rea, merupakan upaya untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat Australia, agar mereka tidak terpengaruh dengan citra negatif tentang Islam yang biasa disebarkan oleh media yabg tidak bertanggung jawab. Bahkan mereka sengaja diberikan kesempatan untuk melihat para Muslim yang sedang beribadah pada waktu Dzuhur, agar mereka mengetahui apa yang dilakukan umat Islam ketika beribadah.
Kegiatan ini dilakukan pada hari ini bertepatan dengan hari Berjalan Bersama Nasional di Australia. Pada hari itu seluruh masyarakat yang keluar rumah dianjurkan untuk berjalan di trotoar secara beramai-ramai tanpa menggunakan kendaraan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
