Rabu 14 Oct 2015 07:06 WIB

Empat Kejadian yang Menjadi Acuan Kalender Hijriyah

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
KH Shoffar Mawardi
Foto: hizbut-tahrir.or.id
KH Shoffar Mawardi

REPUBLIKA.CO.ID,  Ada empat kejadian yang dapat dijadikan acuan tahun dalam kalender Islam. Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muwwahid, Srengseng, Jakarta Barat, KH Shoffar Mawardi mengutip kitab Fathul Bari disebutkan, kempat acuan tersebut antara lain kejadian lahirnya Nabi Muhammad SAW, pengangkatan Beliau sebagai Rasul yang juga momen turunnya wahyu pertama, peristiwa hijrah, dan wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Tiga dari keempat acuan tersebut dinilai tidak dapat digunakan. Walau banyak sumber mengatakan Rasulullah SAW lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah, berbagai riwayat menyebutkan tanggal yang berbeda. Begitu pula kejadian turunnya wahyu pertama yang secara umum diyakini terjadi pada 17 Ramadhan. Perbedaan pendapat ini dikhawatirkan menimbulkan polemik di masa mendatang.

Acuan lain yang tidak dipakai yaitu kejadian wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kejadian ini menimbulkan kesedihan luar biasa di hati para Muslim. Para sahabat khawatir, acuan ini justru akan membangkitkan kembali kesedihan tersebut di setiap awal tahun. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, dipilih momen hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah sebagai acuan tahun pertama. Sistem ini pun disebut sebagai Kalender Hijriah.

Shoffar menjelaskan, diskusi kembali memanas ketika para sahabat Rasul menentukan bulan apa yang akan memulai setiap tahun dalam kalender Islam yang baru? Sahabat Utsman bin Affan RA mengatakan, bulan pertama kalender Hijriah sebaiknya dimulai pada bulan Muharram. Ini sesuai dengan budaya masyarakat Arab sebelumnya. Dengan mempertahankan budaya ini, proses memasyarakatkan sistem yang baru akan lebih mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement