Selasa 13 Oct 2015 15:10 WIB

Sebelum Hijrah, Rasulullah Alami Keterpurukan

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: fold3.com
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun baru Islam 1437 H yang bertepatan pada Rabu (14/10), merupakan peringatan dimana Rasulullah SAW berhijrah. Pada masa sebelum Rasulullah SAW berhijrah, beliau mengalami momen yang sangat memprihatinkan.

Penulis Novel, Habiburrahman El Shirazy menjelaskan, kondisi umat Islam saat ini dirasa cukup memprihatinkan. Dimana banyak terjadi konflik kekerasan, dan kemiskinan yang begitu nyata di depan mata umat Islam.

"Disebut amul huzni (tahun kepedihan), dimana paman beliau (Abu Thalib) wafat, istri beliau (Khadijah RA.) wafat. Kemudian umat Islam di Makkah dikucilkan, diboikot, sampai sekian tahun tidak bisa makan dan hidup dengan layak. Itu juga sangat memprihatinkan pada zaman itu," ungkapnya kepada ROL, Selasa (13/10).

Penulis best seller yang kerap disapa Kang Abik ini juga menjelaskan bahwa Rasulullah tetap sabar dan optimistis untuk menatap masa depan. Selanjutnya Rasulullah SAW dan para sahabatnya hijrah dari kondisi yang sempit itu ke kondisi yang lapang, yakni Madinah.

Peristiwa itu menurutnya mirip dengan kondisi umat Islam saat ini yang semakin terpuruk. Karena itu, dia meminta umat Islam segera berhijrah dengan menatap masa depan yang penuh optimistis.  "Saatnya berhijrah dari kondisi pesimistis. Mari merajut kebaikan bersama," ajaknya.

Kemudian dia secara pribadi akan terus mencoba menjadi umat terbaik Rasulullah SAW. Sehingga ketika di akhirat kelak bertemu dengan Rasulullah SAW. Dia juga mengajak kepada seluruh umat Islam agar menjadi umat yang tidak menjadi beban peradaban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement