Jumat 09 Oct 2015 11:05 WIB

Dukung Kemerdekaan Palestina, Jokowi Harus Seperti Sukarno

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam peringatan Hari Habitat Dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/10).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam peringatan Hari Habitat Dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komitmen Presiden Joko Widodo mendukung kemerdekaan Palestina diharapkan tidak sebatas pencitraan.

Menurut anggota Komisi I DPR RI Ahmad Zainuddin, satu tahun pemerintahan Jokowi selama ini belum menunjukkan komitmen nyata dukungan terhadap Palestina kecuali pernyataan politik dalam pidato kampanye dan Hari Kemerdekaan RI beberapa waktu lalu.

Zainuddin mencontohkan, beberapa minggu terakhir kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina meningkat, khususnya di Kompleks Al Aqsa di Yerusalem, Tepi Barat.

Sudah lebih dari 200 orang terluka, empat orang  meninggal dan puluhan lainnya ditangkapi militer Israel. Kekerasan oleh militer Israel hingga hari ini masih berlangsung. Warga Palestina juga dibatasi untuk beribadah di masjid Al Aqsa.

"Eskalasi ini bisa memicu gerakan intifada ketiga. Tapi tidak ada kecaman apapun dari pemerintah kita. Indonesia harus proaktif, berani menyeret Israel ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang. Belajarlah dari Sukarno," kata Zainuddin di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10).

Ia mendorong pemerintah agar lebih serius dalam memberi dukungan kepada Palestina. Misalnya, tetap mengalokasikan bantuan terhadap rakyat Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat.

"Karena Indonesia ini bangsa besar. Kiprahnya dalam ketertiban dunia, perdamaian global, kemanusiaan semesta, pembelaan terhadap bangsa tertindas harus jelas, nyata dan dirasakan. Sesuai amanat UUD," tegas Zainuddin.

Selain itu, politisi PKS dari daerah pemilihan DKI Jakarta I ini juga mengingatkan agar Jokowi mengusahakan pembelaan terhadap Palestina saat bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih pada 26 Oktober mendatang.

"Jika ingin solusi damai di Palestina, kuncinya ada di AS. Jokowi harus berani, berani seperti Sukarno," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement