Selasa 06 Oct 2015 07:37 WIB

Aksi Israel di Masjidil Aqsa Picu Intifadha Ketiga

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Polisi Israel menerobos kompleks Masjidil Al Aqsa saat terjadi bentrokan dengan pendudukan Palestina.
Foto: EPA/Abir Sultan
Polisi Israel menerobos kompleks Masjidil Al Aqsa saat terjadi bentrokan dengan pendudukan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menegaskan akan membasmi semua perlawanan masyarakat Palestina di kawasan kota tua Jerussalem, dalam rangka penutupan komplek Masjidil Aqsa untuk perayaan Tahun Baru Yahudi.

Aksi Israel yang berlebihan di Masjidil Aqsa pada Ahad (4/10), hingga menyebabkan korban jiwa dari pemuda Palestina di tepi Barat diperkirakan akan memicu kerusuhan besar pemuda Palestina sehingga mampu memicu intifadha ketiga.

Pihak Kepolisian Palestina mengungkapkan kemarahan telah merebak di tengah komunita pemuda Palestina atas penembakan oleh militer Israel di kawasan kota tua Yerusalem. Pihaknya khawatir kemarahan ini akan menjadi kekuatan baru untuk memicu intifadha ketiga di kawasan Masjidil Aqsa.

Presiden Palestina Mahmud Abbas secara tegas mengatakan tidak ada lagi perjanjian yang terikat dengan Israel, karena sikap Israel yang justru terus memicu ketegangan di kawasan Masjidil Aqsa. Netanyahu menegaskan akan menghalau dengan keras berbagai perlawanan pemuda Palestina yang memprotes kematian serangan mematikan Israel dan melawan penutupan kawasan Masjidil Aqsa.

Pada Senin (5/10) Netanyahu mengirim ribuan tentara ke kawasan Tepi Barat dan Jerussalem yang dikalim menangkap pelaku pembunuhan warga Israel di tepi barat. Namun penangkapan terjadi secara brutal terhadap beberapa pemuda Palestina dan membunuh dua pemuda Palestina karena menyerang  tentara Israel dengan batu dan ketapel.

Ketegangan baru terus terjadi di kawasan Jerussalem dan Tepi Barat, sebagian besar ketegangan ini disebabkan sikap Israel yang berusaha mengambil alih lokasi suci Masjidil Aqsa untuk perluasan kuil Yahudi di Yerussalem. Inilah yang memicu kemarahan umat Islam di Palestina, khususnya di Jerussalem dan Tepi Barat dalam beberapa terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement