Ahad 06 Sep 2015 18:57 WIB

Dari Perspektif Sejarah, Islam dan Rusia tidak Bisa Dipisahkan

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rusia (ilustrasi)
Foto: EPA/Artur Shvarts
Muslim Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu kota Rusia,  Moskow perlahan didominasi umat Islam. Menurut para ahli, jumlah Muslim di kota telah tumbuh secara dramatis dalam dua dekade terakhir. Mufti Rusia menyebutkan, jumlah Muslim di Moskow meningkat sampai lebih dari 1,5 juta dalam sepuluh tahun terakhir.

"Jumlah sebenarnya pasti lebih tinggi," prediksi Alexei Malashenko, peneliti asal Carnegie Endowment for International Peace. "Angka tersebut meliputi Muslim yang tinggal di sini serta migran yang terdaftar. Kami tidak punya statistik yang tepat," kata dia.

Fenomena ini ditambah meningkatnya migrasi Muslim dari Asia Tengah, Azerbaijan, dan Kaukasus Utara. Jika data ini benar, Moskow akan menjadi kota berpenduduk Muslim terbesar kedua di Eropa. Sampai seka rang, Paris masih menjadi kota berpenduduk Muslim terbesar di Eropa dengan total 1,5 juta jiwa.

Di tengah peningkatan populasi, sejumlah Muslim masih mengeluhkan tantangan integrasi di antara masyarakat Moskow. Kelompok Islam menjadi kambing hitam dalam setiap aksi ekstremisme di Rusia. Kawasan Volga yang mayoritas Muslim dituduh sebagai pusat radikalisme dan fundamentalisme di Rusia.

Mengakar Muslim Rusia tidak hanya berasal dari kalangan imigran. Islam memang telah memiliki akar panjang di negara itu. The State and Stakes of Islam "From" Russia, karya Xavier Le Torrivellec menyebutkan, sejarah Islam di Rusia telah berumur kurang lebih 1300 tahun.

Pertengahan abad ke-7, ekspansi Islam mencapai Kaukasus. Kota Derbent di Dagestan ditaklukkan pada 642 M di bawah pimpinan Abdurrahman bin Rabiah. Mereka mencapai Rusia setelah menaklukkan Persia dan Yerusalem.

M Aji Surya, diplomat Indonesia yang lama bertugas di Moskow, menambahkan, keberadaan Islam selama berabad-abad menunjukkan agama ini memiliki posisi strategis dalam konstelasi politik, keagamaan, dan budaya Rusia.

"Islam dan Rusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam perspektif sejarah," tulis alumni Pondok Modern Gontor ini dalam Geliat Islam di Rusia. Di Rusia, Islam diadopsi secara resmi oleh negara Volga Bulgar (sekarang Tatarstan) pada 922, sementara Ortodoks baru diadopsi 988. Jadi, Islam di Rusia lebih tua dibandingkan Gereja Ortodoks Rusia yang kini mayoritas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement