Jumat 04 Sep 2015 19:10 WIB

'Indonesia Health Center' Solusi Diplomasi Kemanusiaan di Myanmar

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rohingya
Foto: Republika
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan MER-C perkuat diplomasi kemanusian dalam  upaya membantu mengurangi dampak konflik dan mencegah korban berjatuhan. Upaya itu dimulai MER-C ketika terjadi konflik Ambon.

Kini, MER-C akan memberikan perhatian khusus untuk masalah konflik etnis dan stateless bagi warga Muslim Myanmar.

"MER-C menetapkan wilayah ini sebagai wilayah misi jangka panjang melalui program pembangunan 'Indonesia Health Center'. Program ini mendapatkan respon positif dari pemerintah Myanmar dengan menyediakan sebidang lahan di Mrauk U, Rakhine State," ungkap dr. Joserizal Jurnalis, SPot selaku ketua tim relawan, Jumat (4/9).

MER-C, kata Joserizal, mengusulkan lokasi 'Indonesia Health Center' di Mrauk I. Di lokasi itu terdapat komunitas Buddha dan Muslim yang bisa hidup berdampingan, meskipun ada juga internal displacement.  MER-C berharap program tersebut juga dapat mendorong rekonsiliasi konflik yang terjadi di Myanmar selama ini.

Lahan yang disediakan pemerintah Rakhine State di Mrauk U ini seluas 4.000 meter persegi yang terletak di antara desa Muslim bernama Site yang berpenduduk sekitar 650 jiwa dan desa Budha yang bernama Nanja, berpenduduk sekitar 1.700 jiwa.

Di Rakhine State, seluruh tsnahnya merupakan milik negara. Kemudian pada bulan lalu, tepatnya pada Jumat (28/8), tim MER-C langsung melakukan proses pembebasan lahan dengan membayar ganti rugi sebesar 1,6 juta kyat atau sebesar 17,6 juta rupiah kepada tiga orang petani penggarap, bertempat di kantor Pemerintah Daerah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement