Kamis 03 Sep 2015 12:26 WIB

'Tenaga dan Pikiran Umat Islam tak Boleh Terkuras untuk Bahas Radikalisme'

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Radikalisme(ilustrasi)
Foto: punkway.net
Radikalisme(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Dunia Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Anwar Abbas menyerukan agar umat Islam tidak hanya sekadar membahas permasalahan di Indonesia, khususnya radikalisme. Karena itu, umat Islam harus bahu membahu bertindak dalam berbagai permasalahan tersebut.

"Masalah radikalisme memang ancaman tidak hanya bagi bangsa tapi juga bagi kemanusiaan. Karena itu, hendaknya jangan sampai tenaga dan pikiran kita terkuras hanya untuk mengatasi dan membicarakan masalah tersebut,"katanya kepada Republika.co.id, Kamis (3/9).

Anwar mengungkapkan, saat ini banyak seminar dan pertemuan yang diprakarsai ormas-ormas Islam dan perguruan tinggi Islam. Namun, sedikit yang membicarakan tentang cara agar umat Islam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Karena bila dua hal ini tidak bisa kita atasi dan benahi maka akan sangat  sulit bagi kita umat Islam untuk bicara dan mengembangkan konsep dan paradigma yang dikenal denga Islam wasathiyah, Islam Nusantara dan Islam berkemajuan,"ujar Anwar.

Jika umat Islam masih lemah dalam bidang tersebut, ujarnyam maka akan sulit bagi kita untuk berbuat secara lebih berarti dan bermakna.

Untuk itu, dosen Pascasarjana Ekonomi ini menegaskan, kedepan Indonesia sangat mengharapkan ormas-ormas Islam dan dunia pendidikan Islam untuk membenahi kualitas sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta dalam dunia ekonomi dan bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement