Sabtu 29 Aug 2015 16:42 WIB

'Sarjana Muslimah Harus Membentuk Karakter Bangsa Lebih Baik'

 dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Dr Faizah Ali Syibromalisi,
Foto: iiq
dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Dr Faizah Ali Syibromalisi,

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Islam adalah agama yang sangat memuliakan kaum perempuan dan meletakkan posisi mereka sebagai madrasah dalam rumah tangga, guru dan pendidik pertama bagi anak-anaknya.

“Pada perkembangan selanjutnya, kaum perempuan juga berperan penting dalam wilayah publik,” urai dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Dr Faizah Ali Syibromalisi, dalam orasi ilmiah Wisuda dan Diesnatalis  Institut  Ilmu Al-Qur’an (IIQ) di Pusdiklat Kemendikbud, Jalan Cinangka Bojongsari Depok, Sabtu (29/8).

Cucu ulama Betawi KH Abdul Mughni ini juga menyampaikan bahwa sebagai ibu, kaum perempuan memegang peranan sangat penting dalam mencetak generasi bangsa.

Ia mengutip Imam Syafii, “Ibu adalah guru besar. Jika dibekali dengan baik, maka Anda telah membekali satu generasi.”  

“Sarjana muslimah sebagai perempuan yang memiliki kualitas pendidikan yang baik, harus berperan dalam menciptakan generasi bangsa yang lebih baik pada masa mendatang,  mereka harus  berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai moral dan pembentukan karakter generasi bangsa yang lebih baik,” pesan ahli tafsir Alquran ini.

Kewajiban seorang ibu untuk mendidik anak-anak, menurutnya, harus betul-betul disadari, karena setiap hari, melalui media cetak maupun media elektronik kita disodorkan berbagai informasi perilaku menyimpang remaja.

Karena itu, ia berharap sarjana-sarjana muslimah alumni IIQ dituntut segera berperan untuk menjadi pelaku bagi berbagai upaya meningkatkan kualitas ibu. Baik  kualitas spiritual keagamaan, pendidikan, kualitas pemahaman tentang pendidikan anak dan kualitas perannya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat.

“Oleh sebab itu, akses perempuan untuk menduduki jabatan strategis dan keterlibatan perempuan dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat jangan dihambat oleh alasan-alasan peran reproduksi perempuan yang tidak masuk akal,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement