Sabtu 29 Aug 2015 03:03 WIB

Gerakan Kutub di Sepertiga Malam

Rep: C62/ Red: Didi Purwadi
Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti halnya Komunitas Pejuang Subuh yang sudah memiliki anggota di 15 daerah seperti di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Pekalongan, Solo, Surabaya Medan, Palu, Gersik dengan 10.000 anggota. Komunitas Tahajud Berantai atau yang disingkat KUTUB juga memiliki banyak anggota di beberapa daerah.

Awal berdirinya Kutub ini merupakan embrio dari Komunitas One Day One Juz atau yang disingkat Odoj. Kutub digagas pada akhir Januari 2014 oleh Huda Budiantoro yang juga merupakan anggota Odoj itu langsung membuat grup di whatsapp.

Baru beberapa pekan Kutub berselancar di whatsapp, langsung tersebar ke seluruh Indonesia. Yang mengetahui bahwa Kutub ini merupakan komunitas yang konsen membangun shalat tahajud langsung minta gabung.

Rinciannya pada malam pertama baru 10 orang yang bergabung, setelah satu pekan bertambah menjadi 100 sampai pekan keempat anggota menjadi bertambah sampai 4.000 orang.

"Semakin hari semakin dikenal mulai dari satu grup dua grup sekarang sudah 10.000 member,'' kata Huda Biantoro saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Huda yang berprofesi sebagai guru ini mengatakan, awalnya, perkumpulan ini bukan dinamakan komunitas, hanya bertujuan agar teman-teman itu bisa saling membangunkan untuk shalat malam, dilanjutkan membaca Alquran sehingga semalam bisa selesai satu Juz.

Banyak kegiatannya yang sudah dilakukan anggota KUTUB yang ada di beberapa kota seperti Riau sudah menyelenggarakan itikaf bersama pada bulan Ramadhan dan di Jakarta sudah mengadakan kegiatan mabid dan gerakan memungut sampah saat car free day.

"Dan juga berkontribusi pada kegiatan nasional misalnya ada bencana alam, kita terjun," ujarnya.

Huda mengatakan, nilai dakwah yang ditonjolkan dari KUTUB ialah meningkatkan kedisiplinan dalam hidup. Untuk itu bangun lebih awal untuk bertahajud sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.

"Kalau Lailatur qadar malam yang lebih baik dari 1000 bulan malaikat turun. Sedangkan malam tahajud itu langsung Allah SWT yang turun menemui hamba-Nya di sepertiga malam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement