REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia kesembilan, telah memilih KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia () untuk masa khidmat 2015-2020.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesai periode 2015-2020, Ma'ruf Amin, merupakan ahli fiqih kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943. Ia merupakan lulusan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Selain itu, KH Ma'ruf Amin juga alumnus Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor. Sebelum terpilih sebagai Ketua Umum MUI, Kiai Ma'ruf terlebih dulu dipilih sebagai Ra'is 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Tahun 2007, Kiai Ma'ruf yang merupakan seorang ulama dan politikus, sempat menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Kehidupan Beragama hingga tahun 2009.

Kemudian pada tahun 2010, Kiai Ma'ruf kembali mengisi jabatan yang kurang lebih sama, yaitu Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Kehidupan Antar Agama, sampai tahun 2014.

Sebagai seorang politisi, Kiai Ma'ruf sempat menduduki sejumlah posisi, diantaranya Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta, Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta dan Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta. Kemudian, Kiai Ma'ruf juga pernah menduduki sejumlah posisi, seperti Anggota MPR RI dan Ketua Komisi VI DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Berkat karirnya di Partai Kebangkitan Bangsa, ia menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa edisi pertama. Dosen STAI Shallahuddin Al Ayyubi itu, juga sempat menduduki sejumlah jabatan penting dalam kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, diantaranya adalah Rois Syuriah PBNU dan Penasehat Lembaga Bahtsul Masail PBNU.

Sebelum terpilih sebagai Ketua Umum MUI, Kiai Ma'ruf sempat menduduki posisi sebagai Wakil Ketua MUI dan Ketua Pelaksana Dewan Syariah Nasional MUI sejak tahun 2005.

KH Ma'ruf Amin terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, dengan masa khidmat 2015-2020. Kiai Ma'ruf menggantikan posisi DIn Syamsuddin yang diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan MUI.

Ikuti Whatsapp Channel Republika