Selasa 18 Aug 2015 03:45 WIB

Doa Sang Legislator Mubaligh yang Getarkan Hati Jokowi

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indah Wulandari
KH Chairul Muna
Foto: dpr ri
KH Chairul Muna

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sosok anggota Komisi VIII DPR RI KH Chairul Muna menjadi mengemuka di media massa maupun dunia maya. Lantaran doanya setelah pidato kenegaraan Presiden RI Jokowi pada Jumat (14/8) lalu dianggap menohok kinerja para pemimpin.

Bahkan Menteri Kehutanan Siti Nurbaya dan Ketua DPD RI Irman Gusman mengakui sangat menghayati  isi doa itu.

“Menteri -menteri yang kinerjanya buruk dan penuh kepalsuan tersindir. Tapi, bagi pejabat -pejabat yang bekerja secara lurus, mereka akan menikmati doa tersebut,” ujar Chairul pada Republika, Senin (17/8).

Chairul mengatakan, ia bisa menghayati total dalam membaca doa tersebut karena mengaku selalu bersentuhan dengan kemiskinan.

''Saya menangis betul dengan kondisi ini. Saya ini kan wakil rakyat, pundak saya ini membawa aspirasi masyarakat ke Senayan,'' kata politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini.

Chairul mengkisahkan, saat reses ia selalu bersentuhan dengan rakyat di 26 daerah melalui program bedah rumah dan penyaluran dana program simpanan keluarga sejahtera.

Menurut Chairul, doa tersebut merupakan bagian dari kritikan langsung kepada pemerintah, namun dengan cara-cara yang santun. ''Indonesia ini perlu dibenahi. Kemiskinan itu nyata. Orang -orang yang di bawah sangat menderita,'' ujarnya.

Meski demikian, Chairul mengaku tidak sendirian merumuskan konten doa yang dibacakan di hadapan presiden tersebut. Ia menyusun rangkaian doa -doa itu dibantu oleh rekan-rekannya di fraksi Partai Nasdem.

Terkait dengan adab berdoa, Chairul menilai tidak mempersoalkan cara. Yang penting, kata dia, berdoa itu dengan merendahkan diri pada Allah SWT, bukan pada manusia.

''Doa itu kan vertikal. Yang penting berdoa pada Allah, agar penguasa sadar bahwa kemiskinan itu ada,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement