Selasa 04 Aug 2015 02:22 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Perekonomian, Titik Lemah Umat Islam

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Bendahara Muhammadiyah Anwar Abbas.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Bendahara Muhammadiyah Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam mewajibkan umatnya untuk memiliki harta di dunia. Hal itu agar dapat memperjuangkan agama Allah di dunia dan mendapat kebahagiaan di sana.

 

Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Anwar Abbas meminta agar umat Islam terutama NU dan Muhammadiyah yang saat ini sedang bermuktamar betul-betul serius memberikan perhatian lebih terhadap masalah ekonomi umat. Sebab, dari situlah letak kelemahan utama umat Islam di Indonesia sekarang ini.

 

"Karena itu tidak mengherankan bila mereka (agama lain) berhasil menambah jumlah umatnya  secara signifikan karena dengan kekuatan ekonominya mereka bisa mengajak orang dari agama lain terutama Islam untuk masuk ke dalam agama mereka,"katanya kepada Republika, Senin (3/8).

 

Anwar menjelaskan, umat Islam tidak bisa menyalahkan umat agama lain 100 persen lantaran telah menggaet umat umat Islam berpindah keyakinan.

 

"Itu juga ada hubungannya dengan kelemahan kita karena kita tidak bisa membela dan melindungi umat kita sendiri,"ujarnya.

 

Anwar pun mengutip perkataan chairul tanjung bahwa pengusaha itu bisa dicetak. Maka, kata dia, NU dan Muhammadiyah lewat pesantren-pesantren serta sekolah yang dimilikinya harus bisa mencetak kader-kader pengusaha handal lewat lembaga pendidikan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement