Senin 03 Aug 2015 22:00 WIB
Muktamar NU

GP Ansor: Muktamar NU di Jombang Terburuk

Perayaan hari lahir Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ke-80 di Surabaya, Sabtu (4/1) malam WIB.
Foto: Antara
Perayaan hari lahir Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ke-80 di Surabaya, Sabtu (4/1) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Rahmad Hidayat, mengeluarkan pernyataan terkait sistem pemilihan model AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) pada muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jatim. Sistem pemilihan dengan AHWA yang hendak diterapkan dalam muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jatim, dinilai tidak mendidik, katanya melalui siaran pers di Jakarta, Senin (3/8).

"AHWA itu baik, tapi caranya salah. Sejarah mencatat, Muktamar NU ke-33 merupakan Muktamar NU yang tidak mendidik sepanjang sejarah muktamar sejak berdirinya NU sejak 1926," katanya.

Rahmat menyatakan bahwa terjadinya kekisruhan dalam Muktamar NU kali ini disebabkan oleh adanya pemaksaan terhadap sistem pemilihan dengan model AHWA. Sistem pemilihan dengan AHWA ini baik, tetapi caranya salah, kurang dialogis, kata Rahmat.

Sebagai Ketua PP GP Ansor, Rahmat mengajak Pemuda Ansor untuk tidak terjebak dalam urusan dukung mendukung. Serahkan persoalan itu kepada para kiai. "Tugas GP Ansor itu adalah mengawal dan mempersatukan ulama, bukan memecah belah ulama. Pemuda Ansor harus sadar posisi dan jangan terjebak urusan dukung mendukung, karena Ansor memiliki kewajiban menyatukan apabila terjadi perbedaan bahkan perpecahan dikalangan ulama," ujar Rahmat.

"Saya ingin mengajak Pemuda Ansor untuk berada di posisi tengah dan tidak memihak salah satu pandangan. Tugas Ansor adalah menyatukan pihak-pihak yang berbeda pandangan," katanya lagi."NU itu selalu memilih politik jalan tengah. Tetapi hari ini kita melihat seolah-olah hanya ada dua pilihan kalau tidak kiri ya kanan. Katanya NU menjadi contoh islam di dunia, tetapi saat pertemuan ulama malah ricuh dan gaduh," ia mengatakan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement