Senin 03 Aug 2015 06:51 WIB
Muktamar NU

Ada Penculikan Peserta di Muktamar NU?

Sejumlah peserta terlibat adu argumen saat pembahasan Tata Tertib Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8) malam. Pembahasan Tatib tersebut diskors hingga Senin (3/8), karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembaha
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sejumlah peserta terlibat adu argumen saat pembahasan Tata Tertib Muktamar NU ke 33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8) malam. Pembahasan Tatib tersebut diskors hingga Senin (3/8), karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembaha

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur kembali diwarnai isu penculikan.

Setelah sebelumnya diduga menimpa Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Malik Madaniy, kali ini ribuan peserta didapati tidak berada di pemondokannya masing-masing.

 

Ketua Unit Pelayanan Peserta di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Muin, mengungkapkan hingga Ahad (2/8), pihaknya hanya menampung 291 peserta. Jumlah itu jauh dari kuota yang ditetapkan oleh panitia sebesar 513 peserta.

 

“Kami tidak tahu kemana perginya peserta yang seharusnya tinggal di pondok kami,”kata Muin, dalam rilis yang diterima ROL, Senin (3/8).

 

Pondok Pesantren Darul Ulum dalam rencana Seksi Akomodasi sebelumnya diplot untuk menampung peserta dari wilayah dan cabang Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

 

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan ,dugaan penculikan peserta juga terjadi di dua pondok pesantren tuan rumah Muktamar ke-33 NU lainnya.  

Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Mambaul Maarif, sebelumnya diploting menampung 804 peserta, namun hingga saat ini hanya ada 465 peserta.  Sementara, di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, dari sebelumnya diplot menampung 798 peserta, saat ini hanya ada 438 peserta yang singgah.

 

Data sebaliknya justru terjadi di Pondok Pesantren Tebuireng. Sesuai dengan pengakuan sang pengasuh ponpes KH Salahudin Wahid, saat ini di pesantren yang diasuhnya singgah lebih dari 2.000 peserta Muktamar ke-33 NU. Padahal sesuai dengan ploting dari panitia pesantren tersebut hanya akan menampung 900 peserta.

 

Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU Saifullah Yusuf, mengakui adanya dugaan penculikan peserta tersebut.

 

“Saat ini kami masih memverifikasi ulang, kok bisa namanya ada di registrasi, tapi (orangnya) tidak ada di pesantren,”ungkapnya.

 

Meski demikian Gus Ipul, demikian Saifullah Yusuf disapa, enggan menyimpulkan apakah dugaan penculikan peserta tersebut berkaitan dengan perebutan suara Muktamirin dalam Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama.

“Yang jelas itu janggal,”pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement