Sabtu 01 Aug 2015 15:43 WIB
Muktamar NU

Tiga Wasiat Gus Dur Buat Pengurus NU

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yeni Wahid (kanan) menghadiri gladi bersih pembukaan Muktamar ke-33 NU di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Jumat (31/7). Dalam acara yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini, Panitia Daerah melibatkan 1000 sant
Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yeni Wahid (kanan) menghadiri gladi bersih pembukaan Muktamar ke-33 NU di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Jumat (31/7). Dalam acara yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini, Panitia Daerah melibatkan 1000 sant

REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Putri almarhum Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab dipanggil Yenny Wahid menyebutkan tiga pesan utama untuk kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) ke depan.

“Kami senang sekali sebagai murid Gus Dur meneruskan apa yang telah diperjuangan Gus Dur,” katanya setelah meninjau persiapan Muktamar ke-33 NU di Alun-alun Kabupaten Jombang,dilansir dari muktamarnu.com, Sabtu (1/8).

Ketiga pesan itu, antara lain NU harus mampu menjadi jangkar kebanggan bagi Indonesia. Selain itu, NU harus menjadi payung yang bisa memayungi seluruh elemen di Nusantara ini. “NU bisa melindungi, sehingga tercipta kehidupan berbangsa yang adil,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pesan yang ketiga untuk NU ke depan adalah harus bisa menjadi penerang bagi semua kelompok maupun bagi partai politik. NU diharapkan bisa berdiri di semua golongan.

“Yang terpenting, NU itu harus menjadi pembimbing pemerintah agar berjalan di jalan yang lurus,” ujarnya.

Ia mengatakan banyak tantangan bagi NU ke depan. Berbagai masalah terjadi baik di dalam negeri ataupun di dalam negeri. Untuk itu, NU harus bisa berperan aktif mengawal peradaban di dunia.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi Islam saat ini, dimana terdapat sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam tapi justru berbuat kekerasan. Mereka menggunakan nama Islam untuk menyakiti orang lain.

Ia sangat berharap, NU mempunyai berbagai macam gagasan yang bisa menjadi jawaban bagi semua persoalan salah satunya kekerasan yang terjadi di dunia.

Yenny mendukung dengan konsep Islam Nusantara yang juga menjadi tema besar pada Muktamar NU kali ini. Konsep Islam Nusantara dinilai mempunyai prinsip toleransi dan mengayomi. Ia berharap, konsep ini menjadi jawaban bagi berbagai persolan yang terjadi saat ini.

Muktamar akan berlangsung 1-5 Agustus. Kegiatan dihadiri seluruh pengurus cabang maupun wilayah se-Indonesia, termasuk dari pimpinan cabang internasional. Presiden Joko Widodo akan membuka secara resmi permusyawaratan tertinggi di NU ini, nanti malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement