Sabtu 01 Aug 2015 12:39 WIB

JK-Erdogan Bahas Dunia Islam yang Moderat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
  Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/7).   (Antara/Yudhi Mahatma)
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/7). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla pagi ini bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (1/8).

JK mengatakan, dalam pertemuan ini, turut dibahas upaya kerjasama guna menciptakan dunia Islam yang lebih moderat serta peningkatan hubungan perekonomian antar kedua negara.

"Disamping itu bagaimana hubungan menciptakan dunia Islam yang lebih moderat juga secara bersama-sama disamping juga industri pertahanan dan sebagainya," kata JK usai pertemuan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (1/8).

Selain itu, keduanya juga menyinggung masalah perdamaian serta terorisme. JK mengatakan, kedua negara juga menghadapi permasalahan yang sama terkait isu terorisme, yakni ISIS.

Menurut JK, guna menciptakan perdamaian di negaranya, Erdogan juga turut mempelajari solusi perdamaian saat gejolak di Aceh terjadi. "Bicara tentang bagaimana perdamaian masing-masing, seperti contoh bagaimana Aceh, dia pelajari bagaimana menyelesaikan Aceh dan juga tentu sebagai bahan untuk penyelesaian mereka di sana," kata JK.

Lebih lanjut, bentuk kerjasama penanganan terorisme ini dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama informasi intelijen antar negara.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Turki sepakat menjalin kerjasama dalam pemberantasan terorisme saat pertemuan bilateral yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Selain itu juga turut dibahas rencana penempatan agen intelijen Indonesia di Turki.

"Tadi kita minta agar ada kerjasama intelejen, kerjasama informasi, ada nanti yang kita tempatkan di sana," ujar Presiden Joko Widodo, Jumat (31/7).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Erdogan juga menyinggung ancaman terorisme yang melanda sejumlah kawasan di Timur Tengah, seperti Suriah, Irak, Iran dan Mesir. Masalah terorisme, kata dia, telah menjadi isu dunia yang sangat serius.

Menurut Erdogan, pihaknya telah mendeportasi lebih dari 1.600 orang yang diduga terlibat dengan aktivitas terorisme. Kini, Turki pun memperketat pengawasan di wilayah perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement