Sabtu 01 Aug 2015 03:40 WIB

PBNU Diharapkan Beri Solusi Perekonomian Nahdhiyin

Ribuan warga Nahdatul Ulama (NU) memadati Stadion Gelora Bung Karno saat peringatan Hari Lahir PBNU ke-85, Jakarta, Minggu (17/7).
Foto: Antara
Ribuan warga Nahdatul Ulama (NU) memadati Stadion Gelora Bung Karno saat peringatan Hari Lahir PBNU ke-85, Jakarta, Minggu (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Turki dipastikan mengikuti Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang akan diselenggarakan di Jombang pada tanggal 1-5 Agustus 2015, kata Ketua Tanfidziyyah PCI NU Turki Ulin Nuha.

"Kami dengan enam orang tiba di Kudus pada Rabu (29/7) dan nantinya akan berangkat ke Jombang setelah berkunjung ke beberapa pondok pesantren," ujarnya di Kudus, Kamis.

Keenam orang tersebut, yakni Ahmad Faiz MA sebagai Rais Syuriyah PCI NU Turki, Rusdi Jusuf Abbas selaku Wakil Rais Syuriyah, M. Syauqillah sebagai Katib Syuriyah, Budy Sugandi sebagai A'wan Syuriyah, Ulin Nuha sebagai Ketua Tanfidziyah, dan Abieb Aditya sebagai Lajnah Dakwah.

Pondok pesantren yang menjadi target kunjungan rombongan pengurus PCI NU Turki, yakni Ponpes Yanbu'ul Qur'an Kudus. Kunjungan ke Kudus, lanjut dia, sekaligus untuk mematangkan persiapan mengenai apa saja yang akan dibawa ke Muktamar nantinya.

Persiapan yang dilakukan selama transit di Kudus untuk dibawa ke Muktamar, kata dia, salah satunya terkait PBNU ke depan semakin profesional, bertambah baik, dan melindungi ummat. Profesional yang dimaksud, yakni dalam hal pengelolaan organisasi NU dan memerhatikan kesejahteraan ummat. "Mudah-mudahan PBNU bisa memotivasi dan memberikan solusi membangun perekonomian dan kemandirian warga nahdliyyin," ujarnya.

Rombongan, kata dia, juga menyempatkan diri berziarah ke makam Sunan Kudus dan Sunan Muria.

Rais Syuriyah PCI NU Turki Ahmad Faiz mengatakan, rombongan pengurus PCI NU Turki merupakan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Turki. Ziarah tersebut, lanjut dia, sekaligus sebagai penghormatan atas jasa besar kedua sunan tersebut. "Kami memang berharap PBNU bisa mendorong PCI NU untuk mengembangkan nilai-nilai Islam nusantara di level internasional," ujarnya.

Ia menganggap, Islam nusantara penting sebagai ruh dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam memberikan solusi atas problem kehidupan yang ada. "Banyak konflik-konflik yang bisa dicari solusinya dengan ruh Islam nusantara. Ini sebagai implementasi Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua umat," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement