Jumat 31 Jul 2015 13:39 WIB
Muktamar NU

Ingin ID Card Resmi, Muktamirin Harus Registrasi Ulang

Logo Muktamar NU ke-33
Foto: NU
Logo Muktamar NU ke-33

REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33  siap melayani pendaftaran ribuan peserta di GOR Jombang, Jawa Timur  mulai Jumat (31/7).

Para muktamirin wajib meregistrasi ulang di 15 loket yang telah disediakan. Tahap ini merupakan kelanjutan dari registrasi online.

“Registrasi ini diantaranya untuk keperluan mencetak ID card resmi Muktamar, para peserta diharapkan langsung menyebutkan nomor registrasi atau nomor HP untuk mempermudah panitia,” ujar Ketua Seksi Kesekretariatan Muktamar ke-33 NU Sarmidi Husna, dilansir nu.or.id.

Sarmidi juga menegaskan, bahwa para peserta hendaknya menunjukkan SK dan surat mandat resmi, baik dari PWNU maupun PCNU ketika melakukan verifikasi secara manual ini.

Seperti diwartakan, Muktamar ke-33 akan dihadiri oleh perwakilan 34 wilayah (PWNU) dan lebih dari 500 cabang (PCNU) seluruh Indonesia, ditambah perwakilan cabang istimewa (PCINU) luar negeri.

Masing-masing akan mendelegasikan enam peserta resmi, sesuai dengan jumlah sidang komisi yang ada, yakni bahtsul masail diniyah waqiiyah, bahtsul masail diniyah maudluiyah, bahtsul masail diniyah qonuniyah, komisi program, organisasi dan rekomendasi.

Panitia tidak mungkin membatasi warga NU yang ingin hadir menyaksikan muktamar di luar utusan resmi. Ditambah warga Nahdliyin yang ada di Jombang dan sekitarnya, diperkirakan ratusan ribu warga akan hadir memeriahkan Muktamar.

Muktamar Jombang akan diadakan di empat pondok pesantren besar yakni Pesantren Tebuireng, Pesantren Tambak Beras, Pesantren Denanyar, dan Pesantren Darul Ulum. Para muktamirin akan menginap di empat pesantren itu.

Masing-masing pesantren akan menjadi tuan rumah sidang-sidang komisi, sementara acara pembukaan dan sidang pleno akan dipusatkan di alun-alun Kota Jombang.

Warga Nahdliyin yang tidak mengikuti forum-forum resmi muktamar akan mengunjungi stand-stand pameran, bazaar dan pasar rakyat, pentas seni budaya, atau berziarah ke makam-makam para kiai dan pendiri NU di Jombang dan sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement