Jumat 31 Jul 2015 09:57 WIB

Guru SBBI Ikuti Munaqasah Metode Tilawati

Para guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor mengikuti pelatihan Metode Tilawati, Jumat (31/7)
Foto: Irwan Kelana/Republika
Para guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor mengikuti pelatihan Metode Tilawati, Jumat (31/7)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor berlatih membaca Alquran dengan Metode Tilawati. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas,  Kampus Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/7).

Pemateri adalah Ustadz Syeikhuddin, dari tim Lembaga Tilawati Cabang Bogor, Jawa Barat. “Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas para guru SBBI dalam membaca Alquran,” kata Manajer Islamic Studies SBBI M Sudrajat di Bogor, Jumat (31/7).

Sudrajat menambahkan, setelah mengikuti pelatihan tersebut, para guru tersebut diberikan waktu satu minggu untuk meningkatkan kemampuannya membaca Alquran Metode Tilawati.  Khususnya dalam hal tahsin (memperbaiki bacaan), tajwid, ghorib dan musykilat (kata-kata tertentu dalam Alquran yang cara membacanya khusus).

“Termasuk micro teaching, yakni para guru tersebut menyampaikan materi yang sudah  mereka dapat dalam pelatihan tersebut kepada rekan-rekan guru yang lain. “Tujuannya untuk mengukur penguasaan materi yang mereka dapat. Juga, bagaimana strategi mereka dalam mengajar membaca Alquran dengan Metode Tilawati,” ujarnya.

 

Masih ada poin ketiga, yakni, menyiapkan mental dalam mengelola kelas. “Sebab  Metode Tilawati ini disampaikan secara klasikal (bersama-sama dalam sebuah group kelas),” tuturnya.

Sudrajat mengemukakan, munaqosah dan micro teaching tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu (8/8) pekan depan. “Mereka yang lulus munaqosah tersebut akan mendapatkan sertifikat syahadah, yakni pengakuan bahwa mereka sudah lulus. Sedangkan mereka tidak lulus, tetap mendapatkan sertifikat pernah mengikuti pelatihan tersebut,” paparnya.

Sudrajat menegaskan, bagi SBBI, para guru harus lulus dan mendapatkan sertifikat syahadah. “Kalau belum lulus pada kesempatan ini, mereka dipersilakan mengikuti pelatihan dan munaqosah pada kesempatan berikutnya. Bisa pula secara individu mengikuti pelatihan dan munaqosah di luar sekolah,” tutur Sudrajat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement