Rabu 29 Jul 2015 14:50 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Muktamar Harus Seriusi Penguatan Ekonomi dan Komunikasi

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Panitia Muktamar Muhammadiyah mengumpulkan bahan logistik di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/7).
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Panitia Muktamar Muhammadiyah mengumpulkan bahan logistik di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemberdayaan ekonomi akan menjadi salah satu agenda utama Muktamar Muhammadiyah ke-47.

Selain pemberdayaan ekonomi, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai penguatan komunikasi jamaah juga harus diprioritaskan.

“Penguatan ekonomi dan komunikasi itu menjadi sangat penting,” kata Haedar Nashir kepada Republika, Selasa (28/7).

Haedar menjelaskan, komunikasi yang ia maksud berkaitan dengan prioritas menggarap jamaah. Pembinaan jamaah, masjid, dan nilai-nilai keagamaan di jamaah harus mendapat perhatian yang serius. Hal itu dilakukan lewat pendekatan Islam yang berkemajuan.

 

Doktor Sosiologi UGM ini menegaskan komunikasi tidak hanya bersifat internal, tetapi juga membangun jaringan ke luar. Kekuatan internal akan tumbuh dengan jaringan yang kuat. Ia meyakini jika keselarasan antara dua proses ini bisa membuat pergerakan bangkit lebih maju.

Seiring dengan itu, kata Haedar, Muhammadiyah perlu melakukan penguatan ekonomi. Ia menilai, kemandirian umat sangat penting.

Muhammadiyah perlu terus menumbuhkan jiwa wirausaha, melakukan usaha-usaha ekonomi kecil dan menengah untuk kemakmuran rakyat, dan merintis bentuk-bentuk usaha baru untuk Muhammadiyah.

Menurut dia, pemberdayaan ekonomi akan membentuk gerakan Islam menjadi kuat. Kedepannya, orang yang menguasai aset-aset ekonomi-lah yang akan mempunyai kekuatan untuk menentukan perubahan ke depan.

"Saya yakin Muhammadiyah punya peluang untuk lebih berkembang. Fokus pada dua hal itu dengan back up amal usaha yang sudah dimiliki,” kata Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement