REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Lembaga Pengenalan Islam Internasional untuk Indonesia Syekh Khalid Al-Hamudi mengapresiasi semangat dari generasi muda penghafal Alquran (hafiz) di Indonesia.
Hal ini dikatakan Syekh Khalid melihat antusiasme peserta lomba hafal Alquran yang dilaksanakan di beberapa kali kesempatan.
“Ada semangat untuk menghafal Alquran dan Hadits di Indonesia, dari yang saya lihat setiap kali gelaran musabaqah di sini (Indonesia),” kata Syekh Khalid di Mampang Square, Jakarta Selatan, Rabu (29/7).
Karena itulah kata Syekh Khalid pihaknya kembali menyelenggarakan musabaqah Hifzhil Quran di Indonesia. Tujuannya, kata dia, guna mencari bibit-bibit serta bakat yang unggul untuk dijadikan hafiz yang dapat menjadi pemuka agama di waktu yang akan datang.
“Itulah alasan kami kembali menyelenggarakan musabaqah di Indonesia,” ujar Syekh Khalid.
Syekh Khalid akan menyediakan beberapa hadiah untuk hafiz-hafiz terbaik dalam musabaqah ini. Di antaranya paket umrah bagi hafiz yang keluar sebagai pemenang yang akan diumumkan pada Jumat (31/7) nanti.
Pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning Center (AQL) Islamic Center Ustadz Bactiar Nasir yang juga hadir saat pembukaan musabaqah mengingatkan kepada seluruh hafiz agar tampil tanpa beban.
Menurut Bachtiar, peserta musabaqah sebaiknya tidak meperioritaskan menang atau kalah dalam perlombaan. Sebab, kata Bachtiar dalam menghafal Alquran dan juga hadis sebaiknya diniatkan karena Allah.
“Jangan samakan musabaqah dengan balap lari. Ini tujuannya untuk kemuliaan,” ujar Bactiar.
Bachtiar mengharapkan dari hafiz-hafiz muda Indonesia ini, akan tumbuh berkembang menjadi ulama-ulama Indonesia di waktu yang akan datang.
Sebab dengan menghafal serta memahami isi dari Alquran dan hadis, maka para hafiz akan dapat tampil sebagai tokoh bangsa yang dapat memecahkan berbagai persoalan dengan latar belakang ayat-ayat Alquran dan hadis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
