Selasa 28 Jul 2015 21:49 WIB

Ada Kelemahan Manusia di Balik Shalat Istisqa

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indah Wulandari
Warga Kota Bogor menggelar Shalat Istisqa' atau shalat meminta hujan di Lapangan Sempur, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jumat (24/7).  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Warga Kota Bogor menggelar Shalat Istisqa' atau shalat meminta hujan di Lapangan Sempur, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jumat (24/7). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Shalat istisqa atau meminta hujan menunjukkan betapa lemahnya manusia di hadapan Allah SWT.

"Istisqa itu menggambarkan betapa lemahnya umat manusia di hadapan Allah yang Maha Kuasa. Kesadaran semacam itu yang berusaha dibangun melalui shalat istisqa," kata  Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin, Selasa (28/7).

Ia menilai, shalat dua rakaat untuk meminta hujan itu dinilai positif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama saat kekeringan melanda. Menurutnya, hal itu bukan semata-mata minta hujan. Akan tetapi, ada pesan kesadaran ketauhidan, menyadari diri lemah, dan memerlukan bantuan Allah.

"Karena itu upaya semacam ini perlu didukung," ujarnya.

Selama ini, kata Didin, sejumlah pihak berpikir menghadapi masalah kekeringan dengan hujan buatan. Padahal, menurutnya biaya yang diperlukan itu sering kali tidak sebanding.

Didin menjelaskan ada sejumlah syarat-syarat istisqa. Pertama, yaitu dengan menyadari kelemahan dan dosa-dosa. Kemudian, sebelum istisqa hendaknya berpuasa selama tiga hari. Lalu, menggunakan pakaian sederhana dan membawa binatang-binatang ternak yang membutuhkan air ke lokasi shalat.

"Jadi ini betul betul bentuk pengakuan kesalahan yang kita lakukan. Bahwa musibah kekeringan ini salah satu sebabnya karena kesalahan umat manusia juga."

Didin menyatakan, Baznas sudah mencanangkan program rutin untuk membantu masalah kekeringan dengan program pipanisasi seperti di wilayah Yogyakarta. Untuk saat ini, pihaknya mengaku bantuan untuk kekeringan masih dalam tahap koordinasi dengan perwakilan Baznas di daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement