Rabu 15 Jul 2015 14:06 WIB

PWNU Banten: 1 Syawal Serentak 17 Juli

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Petugas Hisab Rukyat dari Lajnah Falakiyah PBNU meneropong posisi hilal (bulan)  di lantai 32 Seasons City, Jakarta Barat, Senin (8/7).  (Republika/Yasin Habibi)
Petugas Hisab Rukyat dari Lajnah Falakiyah PBNU meneropong posisi hilal (bulan) di lantai 32 Seasons City, Jakarta Barat, Senin (8/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penetapan waktu 1 Syawal 1436 Hijriah diperkirakan akan serentak pada Jumat (17/5) mendatang.

Hal itu berdasarkan perhitungan Ketua Lajnah Al Falakiyah PWNU Provinsi Banten KH Muhammad Thobary Syadzily Al Bantani.

“NU dan Muhammadiyah tahun ini akan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah secara bersamaan pada Jumat, 17 Juli 2015,” kata Thobary Syadzily dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (15/7).

Perhitungan itu dilakukan menggunakan sistem ilmu hisab nautical almanac secara manual. Data bulan dan matahari diambil langsung dari pantauan satelit ruang angkasa National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Ia menjelaskan, sistem hisab nautical almanac ini termasuk dalam kategori hisab tahqiqi bil ‘ashri atau hisab kontemporer. Sistem hisab ini paling canggih bersamaan dengan sistem hisab astronomical almanac. Rekap hasil perhitungan awal Syawal 1436 H menurut sIstem ini jatuh pada Jumat (17/5).

Lokasi pengamatan hilal dilakukan di Pusat Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu, Sukabumi yang terletak di - 07 ° 01' 44,60'' Lintang Selatan dan 106 ° 33' 27,80'' Bujur Timur. Tinggi lokasi pemantauan hilal berada pada 52,685 meter di atas permukaan laut.

Menurut perhitungan tersebut, ijtima’ (konjungsi) akhir bulan Ramadhan 1436 H terjadi pada hari Kamis Legi (16/7) pukul 08.24. Matahari terbenam pada pukul 17.52, hilal terbenam pada pukul 18.05.33, sedangkan usia hilal 9 jam 28 menit.

Tinggi hakiki 3° 38 ' 20,2 '' = 3,6 ° di atas ufuk, tinggi lihat 3° 23 ' 13,2 '' = 3,4 ° di atas ufuk, sedangkan lama hilal di atas ufuk 13 menit 33 detik.

Azimuth matahari 291,4°, azimuth hilal 286,7 derajat, posisi hilal 4,76° di sebelah selatan matahari terbenam dalam keadaan miring ke selatan sebesar 54,5 °, dan lebar nurul hilal 0,3696 jari.

Berdasarkan kesepakatan para ahli hisab Kementerian Agama, hilal toposentris atau mar’i di atas sebesar 3° 23 ' 13,2 '' atau 3,4° di atas ufuk sudah imkan ar-ru’yat. Hilal kemungkinan bisa dirukyat atau dilihat dengan menggunakan teropong atau teleskop.

“Dengan demikian, awal bulan Syawal 1436 H jatuh pada Jumat Pahing, 17 Juli 2015. Keputusan selanjutnya menunggu pengumuman hasil sidang isbat Kementerian Agama yang akan diadakan pada Kamis malam Jumat, 16 Juli 2015 bakda Isya,” kata Thobary Syadzily.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement