Senin 06 Jul 2015 06:16 WIB

Membaca Alquran, Pilih Kuantitas Atau Kualitas?

Rep: Hannan Putra/ Red: Indah Wulandari
Kitab suci Alquran.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kitab suci Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi umat Islam, Alquran bukan hanya sekedar bacaan. Alquran adalah pedoman hidup yang menuntun langkah mereka ke surga. Berbagai kegiatan dilakoni untuk menyemarakkan Ramadhan dengan semangat baca Alquran.

 

"Jika bacaannya bagus, tentu yang lebih baik baginya adalah kuantitas,” kata Direktur utama Rumah Qur'an Al Azhar, Lingga Fachri Lc, akhir pekan lalu.

Ia berpendapat, dalam membaca Alquran kuantitas dan kualitas berjalan beriringan. Soal manakah yang terbaik, semua terpulang pada kondisi orang yang membacanya. Seperti Imam Syafi'I, katanya, yang bisa mengkhatamkan membaca Alquran sampai 60 kali.

Sedangkan bagi orang yang belum lancar, yang terbaik baginya adalah kualitas baca Alquran. Menurut ustadz Lingga, seseorang akan mendapatkan dua pahala, pahala membaca dan pahala memperbaiki kualitas bacaannya.

Menurut Lingga, saat ini masih sangat minim didapati orang-orang yang berkualitas dalam membaca Alquran. Banyak diantara umat Islam yang membaca Alquran saja belum lancar, apalagi mengenal kaidah-kaidah tajwid yang benar.

Bahkan kebanyakan orang Islam banyak sekali yang mengacuhkan pentingnya membaca Alquran. Jadi menurutnya, secara umum kualitas baca Alquranah yang harus dikedepankan.

 

"Kalau sekarang ini kita survei, banyak orang yang belum mampu membaca Alquran dengan baik dan benar. Namun saya optimis, dua tahun belakangan sudah banyak sekali Rumah Alqan berjamuran. Sebentar lagi akan banyak orang-orang yang baca Alqurannya baik," tuturnya.

 

Lingga mengatakan, lemahnya kualitas baca Alquran umat Islam dikarenakan kurangnya pondasi pendidikan Alquran di masa kanak-kanak. Menurutnya, banyak keluarga Muslim yang mengabaikan pendidikan baca Alquran.

"Orang tua lebih senang anaknya ikut les matematika, Bahasa Inggris, atau penunjang pelajaran mereka di sekolah dibanding belajar baca Alquran. Akhirnya sekarang banyak kita temui orang-orang yang sudah dewasa tapi tak mampu membaca Alquran dengan baik," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement