Ahad 05 Jul 2015 21:15 WIB

Soal Alquran Langgam Dangdut, Dekan IAIN: Itu Salah Paham Saja

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Taufik Rachman
Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Media sosial kembali dihebohkan oleh dugaan seorang dosen dari IAIN Imam Bonjol, Mulyadi yang diduga menistakan agama ketika memberikan ceramah shalat tarawih di Masjid Baitul Makmur Air Tawar di Universitas Negeri Padang (UNP), Jumat (3/7) lalu. Seperti yang diungkapkan oleh akun jejaring sosial Facebook, Rajo Mudo yang bernama asli Husni Alharid.

Netizen tersebut menulis, dalam ceramah Mulyadi, dosen bergelar doktor itu memperbolehkan umat Islam membaca Alquran dengan langgam dangdut.

Ketika dikonfirmasi, Dekan Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol, Duski Samad mengatakan, dirinya telah mengkonfirmasi kepada Mulyadi.

Dari pengakuan yang disampaikan Mulyadi kepadanya, apa yang ditulis oleh netizen tersebut salah paham. Mulyadi, lanjut Duski, saat itu memberikan tausiah ihwal 'Materi Pendidikan Alquran'.

Dalam ceramahnya, kata Duski, Mulyadi mencontohkan, para orang tua mengajarkan Alquran kepada anaknya dengan menyanyi.

"Saya sudah konfirmasi yang bersangkutan, salah paham saja yang membuat berita ini. Dia (Mulyadi) ceramah Nuzulul Alquran, bagaimana anak-anak ini paham Alquran, inilah teknik dengan segala teknik, orang tua misal, di kampung dulu, mengajarkan Alquran dengan dinyanyikan," tutur Duski kepada Republika, Ahad (5/7).

Dikatakannya, menurut pengakuan Mulyadi, orang-orang tua mengajarkan dengan menyanyi, hanya sebatas untuk mendidik. Namun, Duski melanjutkan, setelah ceramah shalat tarawih, terjadi dialog tidak sehat antara Mulyadi dengan pemilik akun tersebut.

Namun, Duski mengatakan, berdasarkan informasi yang disampaikan kepada dirinya, Mulyadi tidak pernah membenarkan membaca Alquran menggunakan lagam dangdut. Mulyadi, lanjut Duski, hanya mengatakan orang-orang di kampung biasa melagukan surat-surat."Tak ada kata-kata memperbolehkan melagamkan dengan langgam dungdut," ujarnya.

Duski menambahkan, dirinya telah meminta kepada Mulyadi untuk segera mengklarifikasi berita yang meramaikan media sosial tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement