REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 10 ribu massa dari majelis shalawat dan dzikir Nurul Mustofa memadati plaza barat Gelora Bung Karno. Kehadiran mereka untuk memeringati nuzulul Alquran dan doa bersama untuk kemajuan bangsa.
''Meski kami tidak diizikan melakukan tabligh di Monas, tapi kita tidak putus semangat untuk berjuang menegakkan kalimat Allah,'' kata Habib Ghasim Bin Ja'far Assegaf dalam keterangan tertulisnya kepada ROL di Jakarta, Ahad (5/7).
Sebelumnya takbir akbar majelis Nurul Mustofa ini direncanakan untuk dilangsungkan di Monas. Meski berbagai pihak sudah memberi lampu hijau dan persiapan sudah matang namun pihak Pemda DKI tidak mengizinkan acara tersebut di Monas. Alhasil, takbir terpaksa dipindah ke Gelora Bung Karno.
"Ini pengalaman bagi kita untuk ke depan agar memilih pemimpin yang mendukung kegiatan Islam", ujar Habib Mustofa yang disambut riuh hadirin.
Ia mengajak umat Islam khususnya jamaah majelis dzikir dan shalawat Nurul Mustofa untuk terus mengkaji ajaran Rasulullah SAW. Ia juga meminta agar jamaah menjadi contoh bagi masyarakat dalam tingkah laku dan akhlaknya.
Kita hari ini membuktikan bahwa hari ini meski ribuan orang hadir tapi keamanan tetap terjamin. Kita juga buktikan bahwa jamaah majelis Nurul Mustofa bisa menjaga diri. Jadi kita ke depan akan memilih pemimpin yang percaya dengan kita,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
