Rabu 01 Jul 2015 17:10 WIB

Nurdin, Tunanetra yang Hafal Alquran dalam 3 Tahun

Rep: C28/ Red: Ilham
Sejumlah penyandang tunanetra membaca Alquran.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sejumlah penyandang tunanetra membaca Alquran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, Muhamad Nurdin (36) mengaku memiliki keinginan menghafal Alquran sejak kecil.  Nurdin menjadikan kekurangan panca indra yang dimilikinya sebagai semangat untuk menghafal Alquran.

“Saya punya keinginan hafalan karena tidak bisa melihat. Oleh karena itu, saya belajar huruf Alquran Braille, setelah lancar dengan Alquran Braille, kemudian menghafal,” kata Nurdin saat dhubungi Republika, Selasa (30/6).

Karena keterbatasnya itu, pria asal Sukabumi ini penuh semangat menghafalkan Alquran. Nurdin dapat menyelesaikan hafalan 30 juz dalam jangka waktu tiga tahun. “Dari tahun 2000-2005, hafalnya tiga tahun dan melancarkannya dua tahun,” katanya.

Nurdin menjelaskan, ia ingin mendapat faidah menghafal Alquran yang sangatlah luar biasa. Karena itu, dia ingin mengamalkannya. “Awalnya saya pasrah, tetapi saya selalu menasehati diri untuk sabar dan bertawakal kepada Allah. Karena dengan ketawakalan kita mendapat petunjuk, pertolongan dan surga Allah," kata Nurdin.

Nurdin mengaku sangat termotivasi dengan orangtua dan guru-gurunya di pesantren Riyadul Ulum Al Anwar Cirbon. "Mereka sangat berpengaruh sehingga saya menjadi seorang tahfidz seperti sekarang,” jelasnya.

Dia mengaku saat Ramadhan ini mendapat keberkahan tak terhingga. Nurdin mendapatkan jadwal imam tarawih di Masjid Gusdur dan Masjid MZ. “Setiap mengimami shalat tarawih, saya selalu menghatamkan bacaan Alquran satu jus,” katanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement