Selasa 30 Jun 2015 18:22 WIB

Korupsi Bermodus Umrah Perburuk Citra Umat Islam

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  Dugaan tindak korupsi bermodus ibadah umrah bakal memperburuk citra Islam, sekaligus citra institusi ibadah haji dan umrah.

“Saya belum mendengar kasus seperti itu, tapi praktik-praktik atau muslihat itu selalu ada di setiap lembaga,” kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Selasa (30/6).  

Ia menjelaskan, ketika haji dan umrah digunakan untuk kepentingan bisnis dan politik, perilaku yang menghalalkan segala cara itu menjadi mungkin dilakukan. Menurutnya, perilaku semacam ini mirip dengan berbagai penyimpangan umrah yang sudah berjalan sejak dulu.

Misalnya, kata Haedar, penipuan jamaah haji dan umrah oleh agen-agen travel. Keikhlasan, ketulusan, dan semangat orang untuk beribadah disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab. Pelaku menawarkan bermacam pelayanan ibadah haji yang sesungguhnya tidak ada dalam sunnah.

Ketua PP Muhammadiyah ini menilai, kalau sampai modus tersebut terbukti kebenarannya, ini menunjukkan makin parahnya tindak korupsi di tanah air. Hal itu menurutnya akan merusak citra umat Islam, bahkan citra institusi ibadah haji dan umrah.

“Ini harus disuarakan. Orang-orang yang berniat buruk atau berpikiran korup itu di bulan Ramadhan harus merenung dan kembali ke jalan yang benar. Sejaya-jayanya orang, sehebat apapun di dunia, pada akhirnya akan mati,” kata Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement