Senin 29 Jun 2015 07:17 WIB

Radio Al-Houda Konsisten Tangkal Radikalisme Boko Haram

Rep: c 30/ Red: Indah Wulandari
Stasiun Radio Al-Houda, Kamerun
Foto: panoramio
Stasiun Radio Al-Houda, Kamerun

REPUBLIKA.CO.ID,KAMERUN -- Gerakan Boko Haram yang mengatasnamakan Islam membuat sebuah stasiun radio bertekad melakukan syiar demi menegakkan ajaran agama Islam sejati.

“Islam melarang terjadinya pertumpahan darah. Agama kita tidak pernah mengajarkan tindakan yang tidak bermoral dan tidak manusiawi seperti yang dilakukan Boko Haram,” ujar salah satu penceramah di stasiun radio Al-Houda dilansir dari World Bulletin, Senin (29/6).

Direktur Stasiun Radio Al-Houda Younous Paraiso mengatakan, radionya memang  memberikan ajaran islam yang sebenarnya, misalnya tentang ajaran toleransi dan menghormati orang lain.

“Sejak tahun 2001 di AS, media Barat terus menerus memberitakan yang bukan-bukan tentang islam, terutama kekerasan. Sudah seharusnya Islam menunjukkan wajah yang sebenarnya. Islam tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan,” kata Paraiso.

 

Radio Al-Houda mengudara dari Douala, ibukota ekonomi Kamerun. Hal ini sangat membantu dalam menjauhkan dan memperingatkan masyarakat lokal terhadap kehadiran Boko Haram.

Paraiso mengklaim, radionya telah didengar oleh sekitar 80 persen populasi Muslim  di negara itu. Meski perhitungan tersebut bukan berasal dari statistik resmi, Paraiso meyakini kebutuhan umat Muslim untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang isu-isu terbaru Islam sangatlah tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement