Kamis 11 Jun 2015 17:26 WIB

Saatnya Muhammadiyah dan NU Bahas Lembaga Pendidikan Islam Internasional

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Slamet Effendy Yusuf
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Slamet Effendy Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gagasan Wapres RI Jusuf Kalla dalam pembukaan Forum Ijtima’ Ulama MUI  untuk membuka lembaga pendidikan Islam bertaraf internasional diapresiasi positif oleh ormas Islam.

“Gagasan untuk membuat sebuah lembaga pendidikan Islam internasional adalah satu tahap di mana sumbangan pemikiran Islam Indonesia akan kita kembangkan dan kita sebarkan ke seluruh dunia,” kataKetua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf, Kamis (11/6).

Maka, ia mengungkapkan perlunya konsolidasi dari ormas-ormas Islam di Indonesia, khususnya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Menanggapi realisasi gagasan ini, Slamet mengingatkan akan potensi dua organisasi besar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan NU. Kedua organisasi besar ini sudah sama-sama mengembangkan tema Islam yang universal, seimbang, dan toleran, tanpa terlepas dari inti ajaran Islam.

“Pemerintah bersama organisasi-organisasi Islam harus duduk bersama merencanakan hal ini. Pemerintah harus mendorong, kemudian mengumpulkan cendekiawan dari berbagai ormas untuk bersama-sama memikirkan dan nanti melaksanakannya,” ujarnya.

Lembaga pendidikan Islam internasional ini harus mempertemukan semua model pemikiran Islam Indonesia yang membawakan misi rahmatan lil ‘alamin.

Menurutnya, ini yang membedakan lembaga pendidikan Islam internasional dengan katakanlah, universitas-universitas khusus yang didirikan oleh Muhammadiyah, NU, serta organisasi-organisasi lain.

“Jadi, ini harus merupakan tempat berkumpulnya para cendekiawan dan ulama yang konsen pada model memajukan Islam dan menduniakan Islam Indonesia,” tegas Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement