Rabu 03 Jun 2015 14:35 WIB
Jilbab TNI

Ini Solusi Kontroversi Jilbab Wanita TNI

Rep: C94/ Red: Indah Wulandari
Muslimah mengenakan jilbab.
Foto: Republika/Musiron
Muslimah mengenakan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita TNI muslimah diusulkan mengajukan perpindahan tempat dinas jika tetap menginginkan mengenakan jilbab dalam menjalankan dinasnya.

"Pilihannya hanya dua bagi Wanita TNI yang di luar Aceh. Dia berhenti dari TNI atau pindah ke Aceh jika tetap ingin memakai jilbab,"kata pengamat militer Muradi saat dihubungi Republika, Rabu (3/6).

Menurutnya, opsi tersebut merupakan pilihan yang masuk akal ketimbang memaksakan kehendak. Kemudian memunculkan opini bahwa institusi TNI melarang anggota wanita mengenakan Jilbab.

Muradi menegaskan, TNI merupakan simbol negara, sehingga jika tidak netral maka akan menimbulkan kesan tidak baik.

“Sebenarnya, secara historis tentara Hisbullah menjadi salah satu cikal bakal TNI yang kemudian setelah negara Indonesia berdiri, mereka mengikuti latar belakang nasionalisme. Begitu melebur mereka harus mengedepankan nasionalisme,"ujarnya.

Muradi menambahkan, masyarakat diminta melihat konteks jika  kemudian TNI menolak untuk melegalkan ditempat yang lain. Mungkin, kata dia, alasan TNI tidak menginginkan secara indentitas nasional terbelah dengan situasi demikian.

"Kecuali TNI membentuk kesatuan baru yang terdiri dari muslimah yang mengenakan jilbab,"ujar Muradi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement