Sabtu 30 May 2015 14:00 WIB

Kelompok Ini Tuntut Status Hagia Sophia Menjadi Masjid Kembali

 Hagia Sophia, salah satu peninggalan Kesultanan Utsmani. Dari gereja menjadi masjid, dan kini jadi museum.
Foto: hagiasophia.com
Hagia Sophia, salah satu peninggalan Kesultanan Utsmani. Dari gereja menjadi masjid, dan kini jadi museum.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sekelompok massa dari The Humanitarian Relief Foundation (IHH) berdemonstrasi menuntut status sejarah Hagia Sophia sebagai UNESCO World Heritage Site diubah menjadi masjid kembali.

Sepanjang demonstrasi di kawasan Sultanahmet, ratusan pendemo meneriakkan,”Hagia Sophia harus dibuka dan diakui kembali sebagai sebuah masjid”.

Website IANA melansir, Sabtu (30/5) bahwa isu dalam demonstrasi tersebut mulai bergulir  April lalu. Saat itu, Paus Fransiskus menyatakan bahwa terbunuhnya 1,5 juta orang Armenia sebagai peristiwa genosida.

Hagia Sophia dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman Turki diubah fungsinya dari gereja menjadi masjid pada tahun 1453. Setelah kejayaan Ottoman tumbang, pemerintahan Turki menjadikannya sebuah museum.

"Saya percaya bahwa pernyataan Pau situ untuk mengakselerasi proses untuk membuka kembali Hagia Sophia sebagai tempat ibadah Muslim," ujar seorang pejabat pemerintahan senior Turki Prof Hizli.

Dengan kata lain, Paus menyatakan bahwa Perang Salib telah membawa banyak korban. Populasi umat kristiani di Turki merosot dari tahun ke tahun. Medio tahun 1952 saja ada sekitar 20 persen penurunannya sejak 100 tahun lalu. Saat ini, diperkirakan hanya ada sekitar 0,2 persen penganut kristiani di Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement