Jumat 29 May 2015 23:41 WIB

Akademisi Austria Tertarik Pelajari Islam Nusantara

Peta Kesultanan Islam nusantara.
Foto: Wordpress.com
Peta Kesultanan Islam nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Profesor Studi Islam Universitas Wina Austria, Rudiger Lohlker mengatakan dirinya tertarik dengan Islam Nusantara yang mempromosikan perdamaian atau mengesampingkan radikalisme.

"Islam Nusantara menarik setelah saya berdialog beberapa hari ini. Saya ingin mempelajari Islam Nusantara. Terima kasih NU mengundang kami karena mengajarkan Islam Nusantara," kata Lohlker di acara diskusi pra-Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 bertema "Konsolidasi Dunia Islam Menghadapi Radikalisme dan Terorisme" di Jakarta, Jumat Malam.

Dia juga mengaku bersyukur dengan adanya kerja sama antara Universitas Wina dengan NU dalam beberapa bidang. Salah satunya dengan mengembangkan laman Islam damai. Tujuannya agar dapat mengampanyekan dan mempromosikan Islam damai ke Eropa dan dunia lewat internet.

Menurut Lohlker, sebagian warga Eropa masih menganggap radikalisme erat kaitannya dengan Islam.

Kerja sama mengembangkan laman Islam damai di internet, kata dia, penting dilakukan untuk mengimbangi situs-situs radikal yang ada di dunia maya. Bahkan, sejumlah teroris juga menggunakan internet untuk merekrut anggota.

Senada, Khatib Suriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Staquf mengatakan laman tersebut memiliki tujuan untuk menginformasikan berbagai hal terkait Islam damai. Lewat laman tersebut, PBNU rencananya juga akan menyediakan konten tentang Islam Nusantara dan pandangan NU mengenai berbagai permasalahan Islam dan syariat.

Menurut Yahya, masyarakat Eropa belum memiliki referensi yang cukup tentang Islam damai dan toleran. Maka, lewat kerja sama pengembangan laman ini dapat memperkuat kampanye tentang Islam sebagai rahmat alam semesta, terutama di Benua Biru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement