Jumat 29 May 2015 21:47 WIB

Islam Selalu Disalahkan Soal Radikalisme, ini Kata Putri Gus Dur

Mencegah Paham Radikal.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mencegah Paham Radikal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengajak Muslim Indonesia untuk menebarkan perdamaian sehingga mampu mempromosikan Islam yang toleran, damai dan rahmat bagi alam semesta.

"Indonesia sebagai negara Islam terbesar dunia harus mengkampanyekan Islam yang toleran dan damai ke dunia. Tentunya kita berharap ada kerja sama ke depan untuk menangkal terorisme dan ekstremisme di dunia," kata Yenny di acara diskusi bertema "Konsolidasi Dunia Islam Menghadapi Radikalisme dan Terorisme" di Jakarta, Jumat Malam.

Dalam acara diskusi yang menjadi rangkaian acara pra-Muktamar Nahdatul Ulama ke-33 itu, Yenny mengatakan radikalisme dan terorisme telah menjadi fenomena di seluruh dunia. Parahnya, Islam menjadi agama yang paling disalahkan dalam berbagai hal terkait radikalisme dan terorisme.

Padahal, kata putri mediang Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Islam merupakan agama yang damai.

Sebagai kader NU, Yenny berharap PBNU dapat terus memberi kontribusi untuk mempromosikan Islam sebagai rahmat alam semesta yang jauh dari radikalisme dan terorisme.

NU sendiri lewat muktamar yang akan diselenggarakan pertengahan tahun ini juga memiliki agenda pembahasan untuk melawan tindakan radikalisme dan terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement