Rabu 27 May 2015 16:03 WIB
Jilbab TNI

Muhammadiyah: Soal Jilbab, TNI Harus Belajar dari Polri

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI mengenakan jilbab.
Foto: Antara//Irwansyah Putra
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI mengenakan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara PP Muhammadiyah, Anwar Abbas berharap TNI belajar dari institusi Polri dalam kebijakan jilbab. Menurutnya, langkah yang diambil kepolisian soal jilbab mencerminkan pelaksanaan amanat Pancasila dan UUD 1945,

"Bagaimana jika TNI tidak melaksanakan? Maksud Panglima Moeldoko itu sangat bagus. Tapi jika ada tekanan dari pihak lain,? ujar Anwar.

Anwar menungkapkan, selama bertugas TNI berperan dalam mengimbau dan mengajak masyarakat agar melaksanakan dan patuh, serta tidak keluar dari ideologi pijakan negara. Begitupun sebaliknya jika TNI tidak mendukung dalam menjalankan dasar kenegaraan maka rakyat marah, tidak simpatik, dan akan menghukum TNI.

Karena itu, Muhammadiyah tidak menginginkan pro-kontra terjadi serta mengimbau agar TNI kembali pada fitrahnya dengan menghormati dan menjaga Pancasila dan UUD 45.

"Jadi tidak boleh menentang apa kata Tuhan dan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan umat Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghuchu. TNI Harusnya menghormati keyakinan itu,"katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement