Rabu 27 May 2015 12:01 WIB

Persiapan Ijtima Ulama Sudah 80 Persen

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf Amin berbicara saat launcing kegiatan di kantor Pusat MUI,Jakarta,Kamis (21/5).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf Amin berbicara saat launcing kegiatan di kantor Pusat MUI,Jakarta,Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Kelima telah mencapai 80 persen. Panitia pelaksana mengaku telah merampungkan sejumlah persiapan teknis.

"Secara keseluruhan 75 hingga 80 persen sudah siap. hanya tinggal finishing touch saja," ujar Ketua Pelaksana Ijtima Ulama Zainut Tauhid kepada ROL, Selasa (26/5).

Zain menyatakan, agenda acara masih seperti yang telah direncanakan. Seperti telah diberitakan, Ijtima' Ulama akan membahas tiga agenda besar yaitu masalah strategis kebangsaan (masail asasiyyah wathaniyyah), masalah fikih kontemporer (masail fiqhiyyah muashirah), serta masalah hukum dan perundang-undangan (masail qanuniyah).

Zain mengaku beberapa narasumber juga sudah menyatakan kesiapan untuk hadir seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali juga telah terkonfirmasi untuk hadir.

Sementara itu, Zain mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak istana terkait kehadiran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada berita kepastian," ujar Zain.

Zain mengaku, antusiasme jelang ijtima cukup tinggi. Ia menyatakan, sudah 90 persen peserta Ijtima dari seluruh Indonesia menyatakan akan hadir. "Bahkan ada beberapa wilayah yang ingin melebihi kuota," ujar Zain.

 

Selain itu, pemasangan publikasi berupa baliho, spanduk, dan lain-lain juga terus dilakukan baik di daerah-daerah maupun di Tegal sebagai tuan rumah.

Terkait pendanaan, Zain mengaku dana yang dimiliki panitia saat ini sudah mencukupi meski tanpa bantuan pemerintah. Zain mengatakan, sumber dana berasal dari swadaya mandiri MUI serta donatur. "Ya termasuk unsur pimpinan, pengurus MUI juga ikut patungan untuk memberikan sumbangsih," ujarnya.  

Zain mengakui sampai saat ini pihaknya belum menerima bantuan dari pemerintah karena terkendala aturan. Meski begitu, Zain berharap semestinya pemerintah bisa memberikan bantuan karena kegiatan Ijtima' juga bermaksud untuk memberikan dukungan pada program pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement