Rabu 27 May 2015 07:44 WIB

Pria Australia Diserang karena Membela Perempuan Muslim

Rep: C38/ Red: Ilham
Muslim Australia
Foto: theage.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pria di Australia, Jason Cias (36) diserang dengan pukulan di wajahnya setelah membela tiga Muslimah, Jumat, (15/5). Ia menjadi penyelamat ketika tiga wanita itu menjadi target serangan rasial di kereta api Melbourne.

"Salah satu dari mereka merujuk ke jilbab tiga perempuan itu, lalu mengatakan 'Anda tidak harus mengenakan omong kosong itu di Australia," ujar Jason Cias kepada The Age, kemarin, seperti dilansir dari Onislam.net, Rabu (27/5).

Cias tengah melakukan perjalanan pulang dari pekerjaan dengan kereta Craigieburn saat peristiwa itu terjadi. Komentar kebencian itu diarahkan pada tiga perempuan Muslim oleh dua pedagang gara-gara jilbab yang mereka kenakan.

Saat kereta berangkat dari stasiun Melbourne, salah satu dari tiga wanita duduk di sebelah pedagang. Salah seorang Muslimah bertanya apa masalahnya dan terlibat dalam perdebatan sengit. Rekannya mencoba menenangkan situasi dalam bahasa Arab yang lantas mendapat cemoohan lain dari laki-laki itu.

"Anda tidak harus berbicara dengan omong kosong itu di Australia," kata laki-kaki itu lagi. Para wanita kemudian turun dari kereta di North Melbourne. Ketika salah satu laki-laki itu meneriakkan umpatannya, Cias melangkah maju untuk membela.

"Saya berkata kepada orang itu, 'Kawan, mereka perempuan. Anda tidak boleh mengancam orang, terutama perempuan," kata Cias.

Pedagang itu pun menyuruh Cias untuk mengurus urusannya sendiri. Namun, pedagang lain berdiri dan meninju pipi kiri Cias.

"Meskipun orang itu berdiri dan bertindak agresif, saya tidak berpikir untuk membalas. Setelah itu saya berjalan ke arahnya, meraih kerah (bajunya) dan mengatakan kepadanya bahwa saya akan melaporkan perilaku ini," katanya.

Cias turun dari kereta di Kensington bersama dua saksi, termasuk Katie Parker (28) yang merekam peristiwa itu dalam video. "Sangat mengerikan menyaksikan kekerasan semacam itu di tengah hari. Jason hanya mengatakan satu kalimat dengan tenang dan penyerang benar-benar agresif tanpa alasan logis," kata Parker.

Meski menderita memar dan bengkak, Cias mengaku ia tidak akan menyesal membantu dan melindungi tiga wanita tak berdaya. "Saya pasti tidak akan mengubah apa yang telah saya lakukan. Saya tidak setuju dengan perilaku itu," katanya.

Ia menambahkan, apakah itu terhadap wanita Islam atau siapa pun, tindakan mereka tidak dapat dibenarkan. Tidak ada yang berhak melakukan itu kepada siapa saja, tidak memandang ras, jenis kelamin, atau keyakinan agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement