Selasa 26 May 2015 22:01 WIB

Imam Besar Istiqlal: Jangan Sekedar Hafal Alquran Tapi Pahami dan Amalkan

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah santri menghafal Alquran.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah santri menghafal Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Islam memberi keutamaan besar bagi orang yang menghafal Alquran. Namun, yang tidak kalah penting dari menghafal adalah memahami dan mengamalkan kandungan Alquran.

Hal itu disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Ali Mustafa Ya’kub, dalam acara Khataman SMP Tahfidzh Qur’an Al Falakiyah, Bogor, Ahad (24/5). “Bacaan Alquran perlu diwariskan dengan benar, tapi lebih baik lagi jika ditambah dengan pemahaman yang benar agar tidak melahirkan generasi yang hafal belaka,” ujar KH. Ali Mustafa.

Ia menambahkan, pondok pesantren perlu mengajarkan kandungan makna Alquran, di samping program hafalan. Menghafal Alquran bagus, tetapi selayaknya disertai dengan pemahaman dan pengamalan kandungan maknanya.

Itu penting agar mereka tidak menjadi robot-robot yang hanya bisa mengkoreksi atau mengkafirkan orang lain akibat pengetahuan yang sepenggal. Ia juga mendorong agar lembaga itu terus dikembangkan sehingga benar-benar mencetak generasi yang hamilul Quran dan berjiwa Qurani.

Dalam kesempatan tersebut, SMP Tahfidz Qur’an Al Falakiyah meluluskan enam hafidz Quran yang juga hafal 300 hadits. Santri-santri berusia belasan tahun itu menyelesaikan hafalan 30 juz selama 14-28 bulan.

Kyai TB Asep Zulfiqor, Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Falakiyah dalam sambutannya menambahkan, ”Pesantren ini dibangun sebagai jawaban atas kegundahan banyak kalangan yang telah banyak mulai melupakan Alquran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement