Senin 25 May 2015 11:32 WIB

Al-Azhar Minta Umat Islam Selamatkan Palmyra

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
The sun sets behind ruined columns at the historical city of Palmyra, in the Syrian desert, some 240km (150 miles) northeast the capital of Damascus November 12, 2010.
Foto: Reuters/Khaled al-Hariri
The sun sets behind ruined columns at the historical city of Palmyra, in the Syrian desert, some 240km (150 miles) northeast the capital of Damascus November 12, 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Universitas Al-Azhar Kairo menyerukan agar semua umat Muslim ikut mendorong agar Kota Palmyra diselamatkan dari pendudukan kelompok negara Islam Irak Suriah (ISIS). Dalam sebuah pernyataan melalui situs resminya, Al Azhar tidak ingin Palmyra yang menyimpan banyak situs-situs kuno yang juga berisi mengenai sejarah Islam diporak-porandakan kelompok militant ISIS.

“ini pertempuran semua umat manusia untuk mencegah ISIS agar tidak menghancurkan kota kuno Suriah yaitu Palmyra,” Demikian pernyataan Al-Azhar dikutip dari AFP, Senin (25/5).

Al-Azhar mengatakan bahwa syariat agama melarang untuk menghancurkan situs-situs kuno. Sebab, situs kuno seperti yang ada di Palmyra perlu untuk dijaga karena menjadi fakta penting untuk mengingat rangkaian panjang sejarah peradaban dunia termasuk Islam di Timur Tengah.

Selama ini Al-Azhar mengutuk kebrutalan ISIS yang sudah pernah menghancurkan beberapa pusat situs Islam yang ada di Irak. Seperti contoh adalah penyerangan terhadap kota Asiria kuno Nimrud yang menghancurkan artefak di museum Mosul Irak.

"Melindungi situs arkeologi dari kehancuran dan penjarahan adalah pertempuran seluruh umat manusia," tulisnya.

Mereka menginginkan agar dunia internasional melakukan langkah untuk mencegah ISIS untuk tidak membuat Palmyra ikut rata dengan tanah. Al-Azhar mengingatkan bahwa Palmyra punya warissan dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Sebab di Palmyra tidak hanya menyimpan peninggalan sejarah Islam, namun juga beberapa peninggalan peradaban Yunani dan Romawi kuno.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement